![]() |
| Bendera Uni Eropa berkibar diatax Gedung Reichstag di Berlin, Jerman. | Unsplash/Dimitrii E |
Uni Eropa (UE) meningkatkan upaya untuk memfinalisasi skema pemanfaatan aset Rusia yang dibekukan bagi Ukraina pekan ini, menyusul munculnya proposal perdamaian alternatif yang didukung Amerika Serikat (AS). Brussels menargetkan keputusan politik dicapai sebelum KTT pemimpin Uni Eropa pada 18 Desember, sebagaimana diberitakan Reuters pada Rabu (26/11).
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan bahwa rancangan hukum mengenai pemanfaatan hingga €210 miliar (US$242 miliar) cadangan bank sentral Rusia yang dibekukan akan disampaikan dalam waktu dekat. Sebagian besar dana tersebut disimpan melalui Euroclear di Belgia.
“Kami harus mendukung Ukraina untuk mempertahankan diri. Kami telah berkomitmen untuk menutupi kebutuhan finansial Ukraina pada tahun 2026 dan 2027,” ujar von der Leyen di hadapan Parlemen Eropa. “Saya tidak melihat skenario di mana hanya wajib pajak Eropa yang menanggung seluruh biaya itu,” tambahnya.
Belgia menjadi faktor kunci
Belgia, tempat sekitar €185 miliar aset Rusia disimpan, disebut sebagai hambatan utama untuk finalisasi keputusan. Perdana Menteri Belgia Bart De Wever meminta jaminan hukum yang kuat agar negaranya tidak menanggung risiko tuntutan Rusia atau kerugian finansial secara sepihak.
Naskah hukum yang disiapkan Komisi Eropa disebut bertujuan menjawab kekhawatiran tersebut. Salah satu pertimbangan utama adalah potensi veto Hungaria, yang dapat memblokir perpanjangan sanksi enam bulanan terhadap Rusia dan secara tidak langsung membuka akses Moskwa ke aset beku.
Menurut rancangan mekanisme yang beredar, Ukraina akan menerima dana tersebut dalam bentuk pinjaman untuk kebutuhan pertahanan dan anggaran negara. Pengembalian hanya diwajibkan apabila Rusia membayar reparasi perang.
Desakan politik dan tekanan proposal AS
Kelompok politik Renew Europe di Parlemen Eropa mendesak agar skema tersebut segera disahkan. Anggota Parlemen Eropa asal Swedia, Karin Karlsbro, mengatakan bahwa UE perlu mempertahankan kepemimpinan dalam dukungan finansial terhadap Ukraina.
“Rusia harus membayar atas kehancuran Ukraina,” kata Karlsbro dalam pernyataan resmi. Ia juga menyerukan agar UE meningkatkan kontribusi finansial internal serta memberi akses bebas bea bagi produk Ukraina hingga negara tersebut resmi bergabung dengan Uni Eropa.
Dorongan intensif itu muncul setelah bocoran rencana 28 poin yang didukung Washington memicu reaksi tajam dari Brussels. Proposal tersebut mengusulkan investasi US$100 miliar dari aset beku Rusia untuk rekonstruksi yang dipimpin AS, dengan pembagian keuntungan sebesar 50% untuk Washington. Sisanya akan ditempatkan dalam investment vehicle bersama AS–Rusia untuk proyek ekonomi gabungan, yang dinilai diplomat Eropa terlalu menguntungkan Moskwa.
Tidak ada keputusan final hingga kini, sementara pembahasan teknis dan politik masih berlangsung antara negara anggota, Komisi Eropa, dan operator aset terkait.

0Komentar