![]() |
| Pemerintahan AS menyebut Xi sepakat mempercepat pembelian komoditas Amerika, sementara data menunjukkan impor kedelai China masih tertinggal dari target akhir tahun. (EPA/Yonhap) |
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan Presiden Tiongkok Xi Jinping telah “kurang lebih setuju” untuk mempercepat pembelian produk AS oleh Beijing. Pernyataan itu disampaikan Trump pada Selasa (25/11) kepada wartawan di dalam Air Force One, sehari setelah keduanya melakukan panggilan telepon selama satu jam.
“Kemarin saya memintanya untuk membeli lebih cepat dan lebih banyak. Dan dia kurang lebih setuju,” ujar Trump, dikutip Reuters dalam laporannya. Ia menambahkan bahwa dirinya yakin “akan ada kejutan yang menyenangkan atas tindakan Presiden Xi”.
Percakapan tersebut merupakan komunikasi pertama antara kedua pemimpin sejak pertemuan pada 30 Oktober di Busan, Korea Selatan. Dalam pertemuan itu, kedua negara menyepakati kerangka perdagangan baru yang bertujuan meredakan ketegangan dagang berkepanjangan.
Menurut pernyataan Gedung Putih, Beijing berkomitmen membeli sedikitnya 12 juta ton metrik kedelai AS pada November–Desember 2025 dan 25 juta ton per tahun pada 2026–2028.
Pengiriman dimulai namun masih lambat
Data perdagangan menunjukkan pembelian kedelai Tiongkok mulai bergerak, namun belum secepat target yang ditetapkan Washington. Hingga pertengahan November, total pembelian baru mencapai sekitar 1,9 juta ton metrik sejak kesepakatan Oktober.
Pengiriman pertama sejak Mei dilaporkan mulai dimuat di terminal Gulf Coast pada Senin (24/11), dengan dua kapal menuju fasilitas dekat New Orleans dan satu kapal lagi memuat sorgum di Corpus Christi, Texas.
Para petani dan eksportir AS menilai langkah ini sebagai tanda awal pemulihan pasar setelah Beijing menghentikan impor komoditas pertanian AS selama berbulan-bulan akibat sengketa tarif.
Kementerian Keuangan AS Scott Bessent menyebut dalam keterangan pers bahwa Tiongkok sejauh ini “tepat waktu” terkait pemenuhan kontrak kedelai.
Selain melanjutkan impor, Beijing juga mencabut penangguhan izin untuk tiga eksportir AS dan menghapus tarif untuk kedelai, gandum, dan daging babi pada 10 November.
Tensi regional naik imbas isu Taiwan
Panggilan antara Trump dan Xi berlangsung di tengah meningkatnya tensi antara Beijing dan Tokyo terkait Taiwan. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menuding Jepang “melewati garis merah” setelah Perdana Menteri Sanae Takaichi menyatakan Jepang dapat merespons secara militer jika China mengambil tindakan agresif terhadap Taiwan.
Trump juga berbicara dengan Takaichi pada Selasa, beberapa jam setelah pembicaraannya dengan Xi. Dalam pernyataan di akun media sosialnya, Trump menyebut diskusi dengan Xi mencakup isu perdagangan, Ukraina, dan fentanil, namun tidak menyinggung Taiwan. Sementara itu, laporan resmi dari Xinhua menekankan kembali posisi Xi soal reunifikasi Taiwan.
“Sikap China terhadap Taiwan tidak dapat diganggu gugat,” tulis pernyataan pemerintah Tiongkok usai panggilan telepon tersebut.

0Komentar