![]() |
| pesawat angkut militer Lockheed C-130 Hercules yang sedang menjalani pemeliharaan di fasilitas dok pintar (smart dock). | IDM |
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) resmi memulai program modernisasi sembilan pesawat angkut berat C-130 Hercules milik TNI Angkatan Udara pada Rabu, 26 November 2025. Agenda ini ditandai dengan masuknya unit pertama beregistrasi A-1321 ke hanggar Aircraft Services PTDI di Bandung.
Program senilai 150 juta dolar AS atau sekitar Rp2,1 triliun tersebut ditujukan untuk memperpanjang usia pakai armada berusia lebih dari empat dekade itu hingga 15 tahun ke depan.
Sembilan pesawat yang dimodernisasi merupakan varian tipe H pengadaan tahun 1980–1982. Menurut data Kementerian Pertahanan, center wing box pesawat telah mencapai 45.000 jam terbang dan harus segera diganti agar tetap memenuhi standar kelayakan operasi.
Kepala Satuan Tugas Modernisasi C-130, Kolonel Arif Djoko, menjelaskan setiap unit akan menjalani center wing box replacement (CWBR) dan avionic upgrade program (AUP) selama enam hingga tujuh bulan.
“Setelah dilaksanakan pengerjaan ini, per pesawat diharapkan dia mempunyai life time, perpanjangan usia 15 tahun atau 25.000 jam terbang,” ujar Arif di Kompleks PTDI Bandung, merujuk laporan Antara.
Program modernisasi tersebut merupakan tindak lanjut kontrak antara PTDI dan Badan Logistik Pertahanan (Baloghan) Kementerian Pertahanan yang diteken 1 April 2022 dan efektif sejak 1 Februari 2024.
Dalam pelaksanaannya, PTDI bekerja sama dengan Komando Pemeliharaan Materiel Angkatan Udara (Kohartamatau) untuk pemanfaatan SDM, special tools, ground support equipment, serta fasilitas bonding dan composite.
Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal, menyebut modernisasi ini sebagai investasi jangka panjang bagi industri strategis nasional.
“Bagi PTDI, program ini merupakan pengembangan kompetensi teknis, peningkatan kemampuan produksi komponen, serta penguatan ekosistem industri pertahanan dirgantara nasional,” kata Arif, dikutip dari laporan Tempo.
Pelaksanaan peremajaan di dalam negeri disebut menjadi langkah strategis pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada fasilitas luar negeri dan mempercepat siklus pemeliharaan pesawat TNI AU.
Hercules sendiri merupakan tulang punggung operasi angkut TNI AU, mulai dari misi logistik hingga penyaluran bantuan kemanusiaan, termasuk pengiriman bantuan bencana di dalam negeri maupun ke luar negeri seperti Gaza, Palestina.

0Komentar