![]() |
| Kampung Nelayan Merah Putih. Program ini adalah inisiatif pemerintah untuk merevitalisasi kawasan pemukiman nelayan. | KKP |
Presiden Prabowo Subianto menerima laporan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bahwa pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih telah mencapai 45 persen. Laporan tersebut disampaikan dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (26/11/2025). Angka terbaru ini menunjukkan percepatan signifikan dari capaian 20–30 persen yang dilaporkan pada awal November.
“Sekarang sudah berapa persen? Sekarang sudah 45 persen,” ujar Trenggono kepada wartawan usai pertemuan, seraya menambahkan bahwa program tersebut mendapatkan perhatian langsung dari Presiden dan menjadi salah satu agenda prioritas sektor kelautan dan perikanan.
Pemerintah menargetkan penyelesaian 65 lokasi Kampung Nelayan Merah Putih pada tahap pertama tahun 2025 dengan anggaran Rp1,34 triliun. Setiap lokasi memperoleh alokasi sekitar Rp22 miliar untuk pembangunan fasilitas pendukung seperti cold storage, tempat pelelangan ikan modern, dermaga tertata, hingga pusat logistik perikanan. Informasi ini sebelumnya disampaikan KKP melalui berbagai keterangan resmi dan publikasi kementerian.
Program tersebut merupakan fondasi dari target jangka panjang membangun 1.000 kampung nelayan hingga akhir 2026. Pemerintah menyebut proyek ini ditujukan untuk memberdayakan dua juta nelayan dan berdampak pada sekitar delapan juta penduduk pesisir.
Presiden Prabowo pertama kali mengumumkan target tersebut saat berbicara di Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta pada 15 Oktober 2025. Saat itu, ia menilai Indonesia belum memaksimalkan potensi maritim meski sekitar tiga per empat wilayah negara merupakan perairan.
Model Kampung Nelayan Merah Putih dirancang komprehensif dengan fasilitas yang terintegrasi untuk mendukung produktivitas nelayan. Pembangunan mencakup cold storage, pabrik es, balai pelatihan, bengkel kapal, panel surya, serta sistem lelang ikan modern yang memperbaiki rantai nilai perikanan dari hulu hingga hilir.
Menurut Prabowo, proyek percontohan yang telah beroperasi menunjukkan peningkatan pendapatan nelayan hingga 100 persen dalam rentang satu setengah hingga dua tahun.
“Saya sendiri sangat terkejut. Saya pikir mungkin 40 persen, 50 persen, tapi ternyata meningkat 100 persen,” kata Prabowo dalam sejumlah kesempatan yang dikutip KKP dan media resmi pemerintah.
Di sisi lain, KKP menegaskan bahwa pembangunan kampung nelayan ini juga diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional berbasis laut, sekaligus menata kembali fasilitas pesisir yang selama ini belum terstandardisasi.
Sejumlah pemerintah daerah telah mulai merealisasikan pembangunan kampung nelayan di wilayah masing-masing. Jateng, misalnya, melaporkan pembangunan lima lokasi sekaligus dengan total anggaran lebih dari Rp125 miliar, mengacu pada data pemerintah provinsi.
KKP menyebut pembangunan di 65 lokasi tahap pertama berlangsung serentak sejak awal 2025 dan kini berada dalam fase percepatan konstruksi. Pihak kementerian memastikan seluruh pekerjaan di lapangan dipantau berkala dan disesuaikan dengan target penyelesaian yang telah ditetapkan pemerintah pusat.

0Komentar