![]() |
| PGN mencatat pendapatan USD 2,9 miliar pada kuartal III 2025, tumbuh 3,8 persen dibanding tahun lalu. (PT. PGN bk) |
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat pendapatan sebesar USD 2,9 miliar pada kuartal III 2025, tumbuh 3,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, laba bersih perusahaan turun menjadi USD 237,9 juta atau sekitar Rp3,96 triliun, dari sebelumnya Rp3,99 triliun pada 2024.
Subholding Gas Pertamina ini tetap menunjukkan ketahanan operasional di tengah fluktuasi harga energi global dan tekanan biaya pasokan.
Capaian tersebut menandai konsistensi kinerja PGN di tengah naiknya harga suplai gas dan peningkatan penggunaan LNG dalam campuran pasokan. Hingga akhir September 2025, laba operasi tercatat USD 383,1 juta, sedangkan EBITDA mencapai USD 728,7 juta.
Fokus efisiensi dan penguatan modal
Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman menjelaskan bahwa perusahaan terus memperkuat fundamental bisnis melalui efisiensi dan pengelolaan risiko yang disiplin.
“Menjaga keandalan pasokan gas bumi bagi pelanggan merupakan prioritas utama PGN,” ujar Fajriyah dalam keterangan resminya, Minggu (2/11), dikutip dari JPNN.
PGN, lanjutnya, mengoptimalkan portofolio gas bumi dan LNG dengan mengelola volume secara adaptif sesuai kebutuhan pasar domestik dan regional. Perusahaan juga memperkuat koordinasi dengan pemerintah serta pemangku kepentingan strategis guna memastikan pasokan tambahan tetap terjaga.
“Upaya efisiensi biaya dan pengelolaan keuangan yang hati-hati menjadi bagian dari strategi mitigasi risiko serta penguatan struktur modal kami,” tambah Fajriyah.
Hingga akhir kuartal III 2025, realisasi belanja modal (capital expenditure/CAPEX) PGN mencapai USD 173,9 juta. Dari total tersebut, sekitar 67 persen dialokasikan untuk segmen hilir dan infrastruktur, sementara 33 persen diarahkan ke bisnis hulu gas bumi.
Kontribusi segmen bisnis
Dari laporan keuangan semester I 2025, segmen perdagangan dan transmisi gas masih menjadi tulang punggung pendapatan, menyumbang sekitar 76 persen dari total pendapatan konsolidasian.
Segmen hulu gas menyumbang sekitar 7 persen, sedangkan sisanya berasal dari bisnis lain seperti transportasi minyak dan LNG trading.
Untuk laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA), sekitar 83 persen juga berasal dari segmen perdagangan dan transmisi gas, menunjukkan dominasi lini usaha tersebut dalam struktur bisnis PGN.
Kinerja operasional tetap solid
Secara operasional, PGN mencatat peningkatan pada hampir seluruh lini bisnisnya. Volume penjualan niaga gas bumi mencapai 833 BBTUD, sementara volume transmisi gas mencapai 1.622,3 MMSCFD dan transportasi minyak sebesar 173.801,2 BOEPD.
Di sektor LNG internasional, PGN berhasil menyalurkan lima kargo LNG dengan total volume setara 56,3 BBTUD hingga September 2025. Aktivitas ini memperkuat posisi perusahaan dalam rantai pasok energi regional.
Pertumbuhan juga terlihat dari basis pelanggan yang kini mencapai 823.266 pelanggan, bertambah lebih dari 6.600 pelanggan baru sepanjang tahun. Sebagian besar pertumbuhan datang dari sektor rumah tangga dan pelanggan kecil, sejalan dengan program pemerintah memperluas akses energi bersih dan terjangkau.
Penurunan laba bersih PGN sebagian dipengaruhi oleh kenaikan biaya pasokan gas dan dampak fluktuasi nilai tukar. Selain itu, penggunaan LNG dalam bauran pasokan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga meningkatkan beban biaya pada kuartal ini.
Kondisi harga gas global yang berfluktuasi sepanjang 2025 turut menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Meski begitu, PGN mampu menjaga stabilitas pasokan gas ke sektor industri, komersial, maupun rumah tangga.
Komitmen pada transisi energi dan keselamatan
PGN juga mencatat realisasi dekarbonisasi sebesar 28.387 ton CO₂ ekuivalen hingga akhir September 2025 melalui efisiensi energi berbasis gas fuel. Langkah ini menjadi bagian dari kontribusi perusahaan terhadap transisi energi nasional.
Dalam aspek keselamatan kerja, PGN melaporkan nihil kecelakaan di seluruh unit operasi hingga akhir kuartal III 2025, mencerminkan penerapan budaya keselamatan dan keandalan operasional yang konsisten.
“Kami berkomitmen menjaga keberlanjutan bisnis gas nasional dan memastikan manfaat energi dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat,” tutur Fajriyah.

0Komentar