![]() |
| Taliban menolak tuntutan AS untuk kembalikan Pangkalan Udara Bagram. Mereka ancam siap perang panjang, memicu kekhawatiran regional. (Foto: X/@afgasint98) |
Taliban menolak keras tuntutan Amerika Serikat untuk mengembalikan kendali atas Pangkalan Udara Bagram. Dalam pernyataannya, kelompok itu menegaskan siap berperang “selama 20 tahun lagi” jika dipaksa menyerahkan pangkalan strategis tersebut. Pernyataan ini disampaikan awal pekan ini di Kabul, menanggapi desakan terbuka Presiden AS Donald Trump.
Sebelumnya, Trump melalui unggahan publik menyatakan bahwa Bagram harus dikembalikan kepada pihak yang membangunnya, yaitu Amerika Serikat. Ia juga memberi peringatan bahwa “bad things are going to happen” jika permintaan itu diabaikan.
Bagram, yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Kabul, merupakan pangkalan terbesar AS di Afghanistan sebelum penarikan pasukan tahun 2021.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Taliban, Fasihuddin Fitrat, menyebut Afghanistan adalah negara merdeka yang tidak tunduk pada kekuatan asing.
“Afghanistan sepenuhnya independen, diperintah oleh rakyatnya sendiri, dan tidak takut pada pengintimidasi atau agresor,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang dikutip media setempat.
Juru bicara Taliban juga menambahkan bahwa menyerahkan kembali pangkalan bukanlah opsi yang bisa dinegosiasikan.
Kronologi ketegangan ini berawal ketika Trump pada pertengahan September 2025 mengungkapkan rencana agar AS kembali memiliki akses ke Bagram.
Beberapa hari kemudian, Taliban merespons dengan menegaskan bahwa satu inci pun tanah Afghanistan tidak akan diberikan kembali. Posisi tersebut langsung memperkuat sikap kelompok itu bahwa pembicaraan mengenai Bagram tertutup sejak awal.
Sejumlah analis internasional menilai sikap saling keras ini bisa memperumit jalur diplomasi. Sementara pihak Taliban menekankan kedaulatan, pihak AS mengaitkan kembali isu Bagram dengan kebutuhan strategis dan keamanan regional.
Negara-negara tetangga seperti Tiongkok dan Pakistan ikut mencermati perkembangan ini karena khawatir dapat memicu ketegangan baru di kawasan.

0Komentar