![]() |
| Rosan Roeslani mengungkap rencana investasi teknologi asal Amerika di Indonesia, membahas pemanfaatan AI, kedaulatan data, hingga transformasi digital. (Presidenri.go.id) |
Perusahaan teknologi global asal Amerika Serikat, Oracle Corporation, berencana menanamkan investasi di Indonesia. Informasi ini disampaikan CEO Danantara, Rosan Roeslani, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Kamis (18/9/2025). Pertemuan dengan jajaran Oracle berlangsung di Wisma Danantara, Jakarta.
Rosan menyebut, pembahasan dengan pihak Oracle menyoroti pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat kedaulatan data, meningkatkan efisiensi sektor publik maupun swasta, membuka lapangan kerja baru di bidang teknologi, serta mempercepat transformasi digital Indonesia menuju negara maju.
“Kami berdiskusi tentang pemanfaatan AI yang memperkuat kedaulatan data, meningkatkan efisiensi sektor publik dan swasta, membuka lapangan kerja baru di bidang teknologi, serta mempercepat transformasi digital Indonesia menuju negara maju,” ujar Rosan dalam keterangan tertulisnya.
Meski begitu, Rosan tidak merinci bentuk maupun nilai investasi yang akan dikucurkan Oracle di Indonesia. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Oracle mengenai proyek konkret yang akan dijalankan di tanah air.
Oracle dikenal sebagai salah satu pionir di bidang basis data, layanan cloud, dan solusi AI. Perusahaan ini berdiri pada 1977, didirikan oleh Larry Ellison, Bob Miner, dan Ed Oates, dengan kantor pusat di Austin, Texas, Amerika Serikat. Saat ini Oracle melayani jutaan pelanggan di lebih dari 170 negara, termasuk lembaga pemerintah dan perusahaan multinasional.
Dalam laporan keuangan terbarunya, Oracle berhasil mengamankan sejumlah kontrak bernilai besar. Salah satunya adalah kerja sama dengan OpenAI untuk membangun pusat data berkapasitas 4,5 gigawatt di Amerika Serikat dalam proyek bertajuk Stargate.
Proyek tersebut diperkirakan menelan biaya hingga ratusan miliar dolar AS dan melibatkan jutaan chip untuk mendukung perkembangan teknologi AI skala besar. Reuters melaporkan, kontrak itu juga diproyeksikan menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja di sektor konstruksi, operasional, hingga layanan pendukung.
Rencana ekspansi Oracle di Indonesia disebut selaras dengan tren global perusahaan yang tengah memperluas jaringan pusat data dan infrastruktur cloud.
Pemerintah Indonesia sendiri dalam beberapa tahun terakhir mendorong masuknya investasi teknologi untuk memperkuat transformasi digital dan kedaulatan data nasional.
Sejumlah perusahaan teknologi asing, termasuk Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft, sebelumnya telah mengumumkan investasi serupa di Indonesia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan pihaknya menyambut baik rencana Oracle tersebut, meski detailnya belum dipublikasikan.
“Setiap investasi di bidang cloud dan kecerdasan buatan tentu bisa memberikan dampak positif pada akselerasi digital nasional. Namun kami masih menunggu informasi resmi terkait bentuk dan nilai investasi yang dimaksud,” kata seorang pejabat Kominfo saat dimintai konfirmasi, Jumat (19/9/2025).
Dengan perkembangan ini, Indonesia dipandang berpotensi menjadi salah satu basis penting bagi ekspansi teknologi global di kawasan Asia Tenggara. Namun, publik masih menunggu detail lebih lanjut mengenai realisasi rencana Oracle di tanah air.

0Komentar