![]() |
| PHE ONWJ mencatat produksi 2.635 barel per hari dari sumur tua LLE-5ST di Lapangan Lima, hasil reaktivasi dengan teknologi PSDM dan pengeboran directional. (esdm.go.id) |
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berhasil mencatat produksi 2.635 barel minyak per hari dari sumur baru LLE-5ST di Lapangan Lima pada uji produksi pertama.
Sumur ini merupakan hasil reaktivasi dari sumur lama LLE-5 yang telah tidak aktif sejak 2012.
General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, menjelaskan bahwa keberhasilan sumur LLE-5ST membuka peluang besar untuk pengembangan lebih lanjut di wilayah selatan Lapangan Lima.
"Keberhasilan ini membuka potensi besar untuk pengembangan lebih lanjut di wilayah selatan Lapangan Lima," kata Wira dalam keterangan resminya, Kamis (28/8/2025).
Proyek ini menggunakan teknologi Pre-Stack Depth Migration (PSDM) untuk memproses ulang data seismik, yang berhasil mengidentifikasi lapisan batuan LL-30 dari Formasi Main sebagai target reservoir.
Teknik directional drilling dengan pola melengkung menyerupai huruf "J" memungkinkan pengeboran mencapai cadangan minyak tanpa perlu membuat sumur baru di lokasi berbeda.
PHE ONWJ mencatatkan efisiensi dalam pelaksanaan proyek ini. Proses pengeboran hanya berlangsung 37 hari, lebih cepat dari target 46,2 hari. Awalnya, proyek ini dijadwalkan selesai pada 2026, namun berhasil dirampungkan lebih awal.
Dari segi biaya, laporan SKK Migas menyebutkan proyek menghabiskan USD 8,69 juta atau hanya 64,66% dari anggaran yang disetujui.
Hasil uji produksi mencatat 2.635 BOPD dengan tingkat water cut 10% menggunakan metode injeksi gas lift.
Pencapaian ini sejalan dengan target pemerintah meningkatkan produksi migas nasional. Pertamina melalui Subholding Upstream mencatat produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari hingga semester pertama 2025.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan perusahaan terus berkomitmen mendukung ketahanan energi nasional sesuai dengan visi Asta Cita pemerintah.
"Pertamina akan terus berupaya menjaga dan meningkatkan produksi migas untuk memenuhi kebutuhan energi nasional," ujarnya.
Direktur Utama PHE, Awang Lazuardi, menambahkan bahwa perusahaan akan terus menggali potensi lapangan migas yang ada. Saat ini, PHE berkontribusi 69% terhadap produksi minyak nasional dan 37% terhadap produksi gas nasional.
Wira menegaskan bahwa tim PHE ONWJ akan melanjutkan pemantauan dan optimasi teknis, termasuk pengaturan gas lift dan ukuran choke, agar produksi tetap stabil.
"Insya Allah, produksi minyak dari lapangan ONWJ akan terus bertambah," kata Wira.

0Komentar