Direktur Eksekutif Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira meminta pemerintah meningkatkan pengamanan terhadap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati setelah rumah pribadinya di Bintaro, Jakarta Selatan, menjadi sasaran penjarahan.
Bhima menilai pengawalan terhadap menteri keuangan seharusnya setara dengan wakil presiden, mengingat posisi strategis yang diemban.
“Posisi Menteri Keuangan sangat vital karena memegang kunci anggaran negara. Kredibilitas dan kepercayaan investor sebagian besar ditopang oleh peran ini. Maka pengamanan seharusnya setara dengan RI-2,” ujar Bhima, Sabtu (6/9/2025).
Insiden penjarahan terjadi pada Minggu dini hari, 31 Agustus 2025. Massa yang didominasi anak muda berusia sekitar 20-an tahun melakukan dua kali serangan, masing-masing pada pukul 01.00 WIB dan 03.00 WIB.
Ia menambahkan, lemahnya pengamanan bisa ditafsirkan sebagai kerapuhan stabilitas politik-ekonomi Indonesia di mata internasional.
Menurut keterangan aparat, pelaku bergerak terkoordinasi menggunakan drone untuk memantau situasi. Beberapa barang pribadi, termasuk lukisan milik Sri Mulyani, dilaporkan hilang, sementara bagian rumah mengalami kerusakan.
Sri Mulyani sendiri melalui akun Instagram menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas kejadian tersebut. Ia berkomitmen melakukan evaluasi internal dan mengajak masyarakat tetap menjaga kontribusi positif.
“Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya kepastian hukum untuk menjaga kepercayaan,” tulisnya.
Pemerintah menegaskan kondisi ekonomi tetap terkendali. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan fundamental ekonomi Indonesia masih solid meski diguncang peristiwa penjarahan.
“Pertumbuhan tetap stabil, inflasi terkendali, dan rupiah menguat. Pemerintah akan terus menjaga kepercayaan pasar,” ujarnya.
Dari sisi ekonomi, data terbaru menunjukkan pertumbuhan pada kuartal II 2025 sebesar 5,12 persen secara tahunan, inflasi Agustus di level 2,31 persen, serta cadangan devisa mencapai 152 miliar dolar AS.
Namun, pengamat menilai peristiwa penjarahan terhadap rumah menteri keuangan dapat menimbulkan dampak psikologis global terhadap persepsi stabilitas Indonesia.
Seorang warga sekitar yang menyaksikan kejadian menuturkan suasana mencekam.
“Sekitar jam satu lebih, kami lihat orang berlarian sambil bawa sesuatu. Ada juga suara benda jatuh dari dalam rumah. Polisi baru datang setelah situasi reda,” kata Dedi, warga Bintaro.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku penjarahan. Aparat belum merinci jumlah tersangka maupun barang bukti yang sudah diamankan.

0Komentar