![]() |
| Pembangunan jalur bantuan PBB di Gaza selatan diduga diserang Hamas. Israel menuding upaya ini sengaja menghalangi distribusi bantuan kemanusiaan. (Agenzianova.com |
Tim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tengah membangun jalur bantuan kemanusiaan baru di Gaza selatan dilaporkan ditembaki oleh kelompok bersenjata Hamas pada Sabtu (20/9). Militer Israel menuding insiden tersebut sebagai upaya kelompok itu untuk menggagalkan distribusi bantuan dan menciptakan tekanan internasional terhadap Israel.
Menurut laporan Koordinator Kegiatan Pemerintahan di Wilayah (COGAT), tim PBB sedang membuka rute dari penyeberangan Kerem Shalom menuju zona kemanusiaan yang ditetapkan ketika sekelompok bersenjata menembaki mereka.
Setelah itu, kendaraan PBB disebut direbut dan digunakan untuk membangun penghalang pasir yang menutup jalur distribusi.
“Hamas sekali lagi membuktikan bahwa mereka tidak peduli dengan kesejahteraan penduduk Jalur Gaza, melainkan hanya dengan motif terorisnya saja,” ujar Mayor Jenderal Ghassan Alian, kepala COGAT, melalui keterangan resmi.
Koridor baru itu sebenarnya dirancang untuk memperlancar masuknya bantuan ke Gaza selatan. Bantuan yang diproyeksikan meliputi makanan, peralatan medis, tenda, hingga material tempat tinggal bagi warga yang mengungsi dari Kota Gaza akibat operasi militer Israel yang masih berlangsung.
Peristiwa tersebut menyusul insiden sebelumnya pada Kamis (18/9) ketika empat truk UNICEF yang membawa susu formula bayi dirampas pria bersenjata di dekat kompleks organisasi itu di Kota Gaza.
UNICEF menyebut para sopir “dipaksa di bawah todongan senjata” sehingga pasokan makanan untuk sekitar 2.700 bayi yang menderita gizi buruk hilang. Badan PBB itu hanya menyebut pelaku sebagai “individu bersenjata”, tetapi pejabat Israel menuding langsung Hamas.
Militer Israel menegaskan bahwa kelompok itu kerap mencuri bantuan untuk kepentingan sendiri. Dalam pernyataan resminya, COGAT menyebut Hamas “berusaha mati-matian menggagalkan upaya kemanusiaan, meninggalkan warga yang mereka klaim wakili demi kelangsungan hidupnya sendiri.”
Sebaliknya, Hamas membantah tuduhan tersebut. Juru bicara kelompok itu mengatakan bahwa insiden serangan terhadap kendaraan bantuan dilakukan oleh kelompok kriminal yang menurut mereka justru berhubungan dengan militer Israel.
Hamas menegaskan pihaknya telah berulang kali meminta PBB memastikan distribusi bantuan berjalan sesuai mandat kemanusiaan.
PBB sendiri belum memberikan komentar langsung mengenai klaim penembakan terhadap tim koridor bantuan. Namun, pejabat badan dunia itu berulang kali menekankan pentingnya perlindungan operasi kemanusiaan di Gaza, terutama di tengah situasi yang semakin memburuk.
Insiden ini terjadi di saat Israel melanjutkan kampanye militernya di Kota Gaza. Otoritas kesehatan setempat melaporkan sedikitnya 60 warga Palestina tewas pada Sabtu saja.
Sejak konflik pecah setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 251 sandera, jumlah korban jiwa di pihak Palestina dilaporkan telah melampaui 65.000 orang menurut data otoritas kesehatan Gaza.

0Komentar