Meta meluncurkan Ray-Ban Display, kacamata pintar dengan layar bawaan pertama berbasis AI. Mark Zuckerberg sebut perangkat ini pintu menuju superintelligence. (REUTERS/Carlos Barria)

Meta resmi meluncurkan kacamata pintar pertamanya yang dilengkapi layar bawaan atau built-in display pada Kamis (18/9/2025). Produk bernama Ray-Ban Display ini diperkenalkan CEO Meta, Mark Zuckerberg, di California, Amerika Serikat, sebagai hasil kolaborasi dengan Ray-Ban. Perangkat ditujukan untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam bentuk perangkat sehari-hari.

Zuckerberg menyebut kacamata pintar sebagai langkah strategis Meta untuk menghadirkan pengalaman AI yang lebih personal. 

“Kacamata adalah medium terbaik untuk personal superintelligence, karena memungkinkan Anda tetap hadir di sekitar sambil mendapatkan akses ke fitur AI yang membuat Anda lebih pintar, membantu komunikasi, memperkuat memori, hingga sensorik,” ujar Mark Zuckerberg, CEO Meta, dikutip Reuters.

“Kacamata pintar Ray-Ban Meta, yang merupakan produk hasil kolaborasi antara Meta dan Ray-Ban, hadir sebagai perangkat wearable canggih dengan perpaduan desain klasik khas Ray-Ban dan teknologi terbaru dari Meta. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)

Menurut laman resmi, Meta Ray-Ban Display memiliki layar mini di lensa kanan beresolusi 600×600 pixel dengan kecerahan hingga 5.000 nits. 

Layar ini mampu menampilkan notifikasi maupun informasi dasar lain. Kacamata pintar tersebut juga dilengkapi kamera 12 MP, perekaman video 1440×1920 pada 30 fps, sistem audio open-ear, dan lima mikrofon.”

Produk dibanderol mulai US$799 atau sekitar Rp13 juta dan mulai tersedia di pasaran pada 30 September 2025. 

Dalam paket penjualan, Meta menyertakan gelang pengendali bernama Neural Band yang mampu menerjemahkan gestur tangan berbasis sinyal otot, dengan daya tahan baterai hingga 18 jam.

Peluncuran Ray-Ban Display dianggap sebagai upaya Meta memperkuat posisi di tengah ketatnya persaingan teknologi AI. Saat ini, performa Meta AI kerap dibandingkan dengan produk dari OpenAI, yakni ChatGPT, maupun Gemini milik Google.

Bersamaan dengan Ray-Ban Display, Meta juga meluncurkan kacamata pintar lain bernama Oakley Meta Vanguard yang menyasar segmen atlet. Produk hasil kolaborasi dengan Oakley tersebut dipasarkan mulai US$499 atau sekitar Rp8 juta.

Oakley Meta Vanguard Smart Glasses, kacamata pintar kinerja tinggi yang dirancang untuk atlet dan aktivitas luar ruangan intensitas tinggi, hasil kolaborasi antara Meta dan Oakley. (AI)

Oakley Meta Vanguard hadir dengan kamera 12 MP ultra-wide, video 3K @30 fps, dan ketahanan air IP67. Baterai mampu bertahan hingga 9 jam penggunaan. Perangkat ini terintegrasi dengan aplikasi olahraga seperti Garmin dan Strava, memungkinkan atlet menampilkan statistik dan analisis secara real-time.

“Vanguard dilengkapi fitur autocapture yang bisa secara otomatis merekam momen penting olahraga, misalnya saat detak jantung meningkat atau kecepatan berlari berubah,” tulis Meta dalam keterangan resminya di situs perusahaan.

Selain memperkenalkan dua produk baru, Meta juga memperbarui lini Ray-Ban generasi sebelumnya. Walaupun belum memiliki layar, model lama kini hadir dengan baterai yang dua kali lebih awet serta kamera yang lebih baik untuk merekam aktivitas sehari-hari.

Peluncuran ini mendapat sorotan karena menandai babak baru persaingan smart glasses di era AI. Menurut laporan Tom’s Guide (17/9/2025), perangkat baru Meta ini dinilai membuka peluang pemanfaatan AI di ruang publik, meskipun akan berhadapan dengan tantangan adopsi pengguna dan regulasi privasi data.