![]() |
Forbes merilis daftar Global 2000 tahun 2025 yang memuat perusahaan-perusahaan terkaya dan terbesar di dunia. (Foto: REUTERS/Lucas Jackson) |
Forbes kembali merilis daftar tahunan Global 2000 edisi ke-23 pada Juni 2025. Daftar ini memeringkat perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan empat indikator utama: penjualan, laba, aset, dan nilai pasar. Hasilnya menjadi gambaran kekuatan ekonomi global saat ini, menyoroti perusahaan-perusahaan yang mampu tumbuh di tengah gejolak geopolitik dan pasar yang terus berubah.
Untuk tahun ketiga berturut-turut, J.P. Morgan Chase menempati peringkat pertama sebagai perusahaan terbesar di dunia.
Bank asal Amerika Serikat ini mencatat lonjakan nilai sebesar 30% dibandingkan tahun lalu, dan menjadi satu-satunya perusahaan yang berada di 20 besar untuk keempat kategori penilaian Forbes.
Kinerja impresif ini mempertegas posisi J.P. Morgan Chase sebagai pemimpin sektor keuangan global. Dengan strategi yang solid di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, bank ini terus menunjukkan kekuatannya.
Di bawahnya, lima besar diisi nama-nama yang sudah tidak asing lagi: Berkshire Hathaway, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), Saudi Aramco, dan Amazon.
Komposisi 10 besar nyaris tak berubah dibanding tahun lalu, hanya ada sedikit pergeseran posisi, yang menandakan stabilitas dan konsistensi dari perusahaan-perusahaan top dunia.
Tahun ini, daftar Global 2000 mencatatkan rekor baru: total pendapatan gabungan perusahaan mencapai US$52,9 triliun, dengan laba US$4,9 triliun, aset sebesar US$242,2 triliun, dan nilai pasar mencapai US$91,3 triliun.
Angka-angka fantastis ini menunjukkan bahwa meski dunia sedang dihadapkan pada ketegangan geopolitik dan tantangan ekonomi, roda ekonomi global tetap bergerak dan bahkan tumbuh lebih besar.
Hank Tucker, jurnalis Forbes, menyebut bahwa daftar ini adalah bukti nyata kekuatan globalisasi.
“Meski penuh ketidakpastian, perusahaan-perusahaan ini tetap menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi global lewat inovasi dan daya tahan mereka,” katanya.
Amerika Serikat masih menjadi kekuatan terbesar dengan 612 perusahaan masuk dalam daftar, jauh mengungguli China dengan 317 perusahaan. Jepang menempati posisi ketiga dengan 180 perusahaan, diikuti India (70) dan Inggris (68).
Masuknya lebih banyak perusahaan asal India menunjukkan bahwa Asia terus memainkan peran yang makin besar dalam ekonomi global. Meski begitu, AS dan China tetap menjadi dua poros utama dunia bisnis internasional.
Sektor perbankan kembali menjadi sektor paling dominan dengan 328 perusahaan, meningkat dari 315 tahun lalu. Selain J.P. Morgan Chase, bank-bank lain seperti Keiyo Bank asal Jepang juga masuk daftar.
Sub-sektor keuangan yang lebih luas, seperti perusahaan investasi dan layanan keuangan, juga kuat—diwakili oleh nama-nama seperti Goldman Sachs (peringkat 20), Charles Schwab (124), dan Blackstone (418).
Sektor teknologi memang tak sebanyak perbankan—hanya 186 perusahaan—karena aset mereka relatif lebih kecil. Namun, sektor ini tetap mencuri perhatian.
Nvidia mencatat lonjakan besar dengan menembus peringkat 47, pertama kalinya masuk 100 besar sejak debutnya di 2006. Kenaikan ini dipicu oleh booming kecerdasan buatan (AI) yang mendorong nilai pasar perusahaan melonjak drastis.
Beberapa nama besar yang sebelumnya merosot kini kembali masuk 100 besar. Disney kini berada di peringkat 71 dan Pfizer di 73. Keduanya menunjukkan ketahanan luar biasa di tengah dinamika industri media dan farmasi.
Daftar ini juga menampilkan sejumlah pendatang baru. Di antaranya adalah Smithfield Foods (peringkat 1.383), CoreWeave (1.799), dan SiriusXM Holdings (1.822).
Yang paling menonjol adalah Smurfit Westrock, hasil merger Smurfit Kappa dan Westrock tahun lalu. Perusahaan ini langsung masuk peringkat 855, menjadi pendatang baru dengan posisi tertinggi di daftar tahun ini.
Forbes menyusun daftar ini dengan menggunakan data dari FactSet, berdasarkan harga penutupan saham per 25 April 2025. Penilaian didasarkan pada data 12 bulan terakhir untuk penjualan, laba, aset, dan nilai pasar.
Untuk bisa masuk daftar, sebuah perusahaan setidaknya harus punya penjualan sebesar US$5,9 miliar, laba US$399 juta, aset US$14,1 miliar, dan nilai pasar US$7,9 miliar. Peringkat akhir ditentukan dari skor gabungan keempat metrik tersebut.
Daftar Global 2000 2025 bukan cuma soal angka—ini adalah cerminan dari arah ekonomi dunia. Dominasi sektor perbankan, kebangkitan teknologi lewat perusahaan seperti Nvidia, serta kembalinya Disney dan Pfizer menunjukkan betapa dinamis dan kuatnya lanskap bisnis saat ini.
Amerika dan China tetap menjadi pusat gravitasi ekonomi global, sementara negara-negara seperti India mulai mencuri perhatian.
Daftar ini menegaskan bahwa globalisasi dan inovasi tetap menjadi kekuatan utama yang membentuk masa depan ekonomi dunia.
0Komentar