![]() |
Program KALCER dari Kemenperin, Tokopedia, dan TikTok Shop berhasil meningkatkan penjualan UMKM hingga 118%. (Foto: Kompas/Bill Clinten) |
Program baru bernama KALCER yang diluncurkan Kamis (19/6/2025) di Jakarta menyatukan kekuatan TikTok Shop dan Tokopedia dalam mendorong transformasi digital UMKM. Bukan sekadar pelatihan, kolaborasi ini memobilisasi lebih dari 8 juta kreator dan afiliator yang siap bantu UMKM ‘naik kelas’.
Langkah ini menjadi bagian dari kampanye besar pemerintah dan pelaku industri untuk mempercepat digitalisasi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kementerian Perindustrian RI menggandeng dua raksasa e-commerce itu untuk menciptakan program pelatihan intensif, sekaligus memperluas adopsi teknologi seperti Live Shopping dan Program Afiliasi—dua fitur yang terbukti meningkatkan transaksi penjual hingga dua kali lipat.
“Program ini dirancang untuk membantu UMKM bersaing dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital lewat Tokopedia dan TikTok Shop,” ujar Vonny Susamto, Direktur Tokopedia dan TikTok E-Commerce Indonesia, saat peluncuran program.
Dorong Penjualan Naik 118%
Sejak integrasi fitur-fitur digital berbasis komunitas dijalankan, UMKM yang aktif di Tokopedia dan TikTok Shop mencatatkan lonjakan penjualan.
Rata-rata peningkatan hingga 118% tercatat dari para pelaku usaha yang memaksimalkan dua kanal ini sekaligus.
Kampanye #BeliLokal yang menyertai program juga mencetak hasil signifikan, dengan kenaikan penjualan mencapai 70% di Tokopedia.
Bahkan selama Ramadan 2025, nilai transaksi harian UMKM di TikTok Shop melonjak hampir 90%, menjadi indikator kuat bahwa tren belanja online interaktif semakin diminati.
Fitur Live Shopping juga menjadi primadona. Riset internal Tokopedia mengungkap bahwa:
• 87% konsumen suka karena ada cerita menarik dari produk lokal,
• 72% tertarik karena banyak promo,
• dan 67% merasa deskripsi produk lebih jelas dibanding sekadar foto atau tulisan.
Tak hanya konsumen, penjual juga merasakan dampak positif. Interaksi langsung lewat Live Shopping mempermudah penjual menjelaskan keunggulan produk, menampilkan demonstrasi real-time, sekaligus menutup transaksi di tempat.
Dukungan Pemerintah dan Reformasi TKDN
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyebut program ini sejalan dengan agenda besar pemerintah dalam memperkuat industri domestik.
Menurutnya, reformasi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) akan dibuat lebih adaptif demi mendorong inovasi dan penggunaan produk lokal dalam rantai pasok industri.
“Transformasi digital harus dibarengi dengan kebijakan industri yang progresif, agar pelaku usaha bisa masuk ke pasar nasional dan global,” tegas Faisol.
Selain pelatihan, Kemenperin juga fokus membina ekosistem UMKM yang berkelanjutan. Ini termasuk keamanan bertransaksi lewat kampanye #JualanNyaman dan #BelanjaAman, agar konsumen lebih percaya pada toko-toko online yang beroperasi di platform legal.
Kisah UMKM ‘Naik Kelas’, Omzet Capai Miliaran
Contoh sukses datang dari No Void Minds, merek lokal yang kini aktif di dua platform sekaligus. Melalui strategi digital terpadu, brand ini berhasil meningkatkan omzet hingga Rp3 miliar per bulan di 2024.
Hal serupa dirasakan oleh Minimal, brand fashion yang berhasil menggenjot penjualan lewat kampanye Beli Lokal.
Penjualannya di Tokopedia meningkat drastis, sementara transaksi di TikTok Shop melonjak 80%.
“Kami jadi bisa menjangkau pasar lebih luas tanpa harus buka cabang fisik. Bahkan kami punya pelanggan dari luar Jawa berkat TikTok Live,” kata salah satu pendiri No Void Minds.
Apa Selanjutnya?
Dengan potensi digital yang begitu besar, kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri akan menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem yang inklusif.
Jika 8 juta afiliator bisa bergerak serentak mempromosikan produk lokal, maka peluang UMKM untuk menembus pasar nasional—bahkan global—bukan lagi mimpi.
Program KALCER disebut akan terus diperluas, dengan target ribuan pelaku UMKM baru setiap bulan.
Sementara TikTok Shop dan Tokopedia siap mendorong lebih banyak kampanye, fitur baru, dan kemitraan strategis yang bisa memperbesar pangsa pasar produk lokal Indonesia.
Ekonom menilai langkah ini sebagai bentuk revolusi pasar digital berbasis komunitas. Bila dieksekusi konsisten, potensi kontribusi UMKM terhadap PDB bisa melonjak signifikan, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi dari akar rumput.
0Komentar