![]() |
Varian COVID-19 NB.1.8.1 menyebar cepat di AS dan Asia. Tidak lebih parah, tapi lebih menular. (gov.hk) |
Varian baru COVID-19 dengan kode NB.1.8.1 telah terdeteksi di Amerika Serikat dan sejumlah negara Asia, memunculkan kekhawatiran akan potensi lonjakan kasus di berbagai belahan dunia. Meski tidak menunjukkan gejala yang lebih berat, varian ini dikenal lebih mudah menular, sehingga memicu respons cepat dari otoritas kesehatan internasional.
Program pengawasan bandara milik CDC menjadi garda terdepan dalam mendeteksi kehadiran NB.1.8.1. Antara 22 April hingga 12 Mei 2025, sejumlah pelancong dari China, Jepang, Korea Selatan, Prancis, Thailand, Belanda, Spanyol, Vietnam, dan Taiwan diketahui membawa varian ini ketika tiba di California, New York, Virginia, dan Washington.
Tak hanya di bandara, kasus NB.1.8.1 juga muncul di beberapa negara bagian lain seperti Ohio, Rhode Island, dan Hawaii, dengan dua kasus terlama dilacak ke California dan Washington sejak akhir Maret.
Lonjakan Kasus di Asia, Tapi Tanpa Gejala Lebih Berat
Meski menjadi pemicu lonjakan kasus di Hong Kong dan Taiwan, pejabat kesehatan di kedua wilayah tersebut menegaskan bahwa tingkat keparahan penyakit akibat NB.1.8.1 tidak lebih tinggi dibanding varian sebelumnya.
Yang membedakan adalah kemampuan transmisi, yang meningkat karena afinitas pengikatan virus ke sel manusia lebih kuat.
"Varian NB.1.8.1 tidak lebih kebal terhadap imunitas, tetapi kemampuannya mengikat sel manusia lebih kuat, berpotensi meningkatkan penularan."
Data ini selaras dengan tren peningkatan jumlah pasien rawat darurat di Hong Kong dan peningkatan kematian di Taiwan.
Respons Cepat Negara dan Industri Kesehatan
Sebagai bentuk pencegahan, pemerintah Hong Kong telah mengimbau warganya kembali memakai masker di tempat umum dan transportasi publik. Sementara itu, Taiwan memperkuat stok vaksin dan obat antivirus untuk menghadapi potensi gelombang baru.
"Hong Kong mengimbau warga memakai masker di tempat ramai, sementara Taiwan memperkuat stok vaksin dan obat antivirus."
Di sisi lain, perusahaan farmasi seperti Pfizer dan Moderna mengembangkan vaksin LP.8.1, turunan dari varian JN.1, yang menurut data awal mampu memberikan perlindungan silang terhadap NB.1.8.1.
FDA pun menyarankan pembaruan formulasi vaksin COVID-19 untuk musim gugur dan musim dingin mendatang.
"Data awal menunjukkan vaksin LP.8.1 bisa memberikan perlindungan silang terhadap NB.1.8.1."
Pola Musiman dan Potensi Lonjakan
Menurut CDC, COVID-19 kini mulai mengikuti pola musiman, dengan dua gelombang utama dalam setahun. Jika varian NB.1.8.1 terus menyebar, gelombang berikutnya bisa terjadi saat musim panas atau menjelang akhir tahun.
Sementara varian XFC masih dalam pemantauan, saat ini NB.1.8.1 menjadi fokus utama karena tingkat penyebarannya yang cepat dan jangkauan globalnya.
Meskipun NB.1.8.1 bukan varian paling mematikan, kecepatannya dalam menyebar dan daya ikat yang lebih kuat membuatnya patut diwaspadai.
Langkah antisipatif, termasuk vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan, tetap menjadi kunci untuk mencegah lonjakan kasus besar di masa mendatang.
0Komentar