Israel minta bantuan internasional atasi kebakaran hutan besar dekat Yerusalem

.

Kebakaran hutan melalap tumbuh-tumbuhan di dekat kota Bet Shemesh, Israel, pada Rabu (30/4/2025).(AFP/AHMAD GHARABLI)


Pemerintah Israel mengajukan permintaan bantuan dari berbagai negara untuk mengatasi kebakaran hutan besar yang terjadi di sekitar Yerusalem pada Rabu, 30 April 2025. Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, dikabarkan tengah menjalin komunikasi intensif dengan sejumlah negara, terutama di kawasan Eropa, untuk mendatangkan pesawat pemadam kebakaran.

Menurut Dewan Keamanan Nasional Israel, tiga unit pesawat pemadam dari Italia dan Makedonia dipastikan akan segera dikerahkan. Selain itu, Israel juga menghubungi Yunani, Siprus, Kroasia, Italia, dan Bulgaria guna mendapatkan dukungan tambahan.

Bantuan internasional dijadwalkan mulai berdatangan pada Kamis, 1 Mei 2025 waktu setempat, sebagaimana diberitakan oleh media setempat.

Upaya pemadaman tak hanya melibatkan tim pemadam kebakaran, tetapi juga pasukan pertahanan, kepolisian, serta pesawat militer. Presiden Israel, Isaac Herzog, menyampaikan apresiasi kepada negara-negara yang telah memberikan bantuan. Melalui unggahannya di platform X, Herzog menuliskan rasa terima kasihnya kepada para mitra internasional dan menyatakan solidaritas kepada warga yang harus dievakuasi.

Komandan Dinas Pemadam Kebakaran Distrik Yerusalem, Shmulik Friedman, menyebut insiden ini sebagai salah satu kebakaran paling besar yang pernah terjadi di Israel. Akibatnya, otoritas setempat menutup Jalan Rute 1—akses utama yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem. Sejumlah video yang beredar menunjukkan warga panik di sepanjang jalan yang dipenuhi asap pekat.

Friedman menyatakan bahwa penyebab kebakaran masih belum diketahui dan upaya pemadaman masih berlangsung dengan tantangan besar. "Kami belum menemukan petunjuk apa pun. Situasinya belum terkendali," ungkapnya.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari yang sama memperingatkan bahwa kobaran api berisiko menjalar hingga ke wilayah Yerusalem. Ia menyebut kondisi ini sebagai keadaan darurat nasional, dengan asap tebal terlihat menggantung di sekitar jalan utama kota suci tersebut.

Layanan medis darurat Magen David Adom (MDA) melaporkan bahwa ratusan warga berada dalam kondisi terancam. MDA telah menangani sekitar 23 korban, dengan 13 di antaranya harus dirawat di rumah sakit akibat luka bakar dan gangguan pernapasan akibat asap.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama