1.160 hari perang Ukraina, Trump sebut dirinya penyelamat Ukraina

.

Perang Rusia-Ukraina telah memasuki hari ke-1.160 dengan berbagai perkembangan penting. Presiden AS Donald Trump mengklaim telah "menyelamatkan" Ukraina dan menyebut dirinya sebagai sosok kunci dalam mencegah kehancuran negara tersebut. (AFP/Anatoly Stepanov)

Pada Rabu (30/4/2025), konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung selama 1.160 hari. Sejumlah perkembangan penting kembali mencuat, mulai dari pernyataan kontroversial Presiden AS Donald Trump hingga dukungan militer dari Korea Utara untuk Rusia. Berikut rangkuman peristiwa terbaru:

Trump Klaim Telah "Menyelamatkan" Ukraina

Dalam wawancara dengan The Atlantic, Presiden AS Donald Trump menyatakan keyakinannya bahwa dirinya telah "menyelamatkan" Ukraina dari kehancuran. Ia juga menyebut bahwa Ukraina adalah “mesin perang besar” dan merasa telah memberikan kontribusi besar kepada negara tersebut.

Trump menyebutkan bahwa seorang perdana menteri dari Norwegia pernah mengatakan perang ini tak akan berakhir tanpa campur tangan dirinya. Saat ditanya soal keberpihakannya, Trump menegaskan bahwa ia tidak harus berpihak pada Presiden Volodymyr Zelenskyy, tetapi mendukung Ukraina sebagai sebuah negara. Ia juga mengungkapkan adanya ketegangan yang terjadi antara dirinya, Wakil Presiden JD Vance, dan Zelenskyy dalam sebuah pertemuan penting di Ruang Oval.

Trump menyoroti permintaan Zelenskyy terkait keamanan sebagai penyebab utama konflik diplomatik tersebut, meskipun ia menyatakan bahwa Ukraina memang memiliki hak untuk membela diri. Namun, Trump menambahkan bahwa penyelesaian konflik harus menjadi prioritas dan menyebut masa kritis akan terjadi dalam waktu dekat.

Serangan Drone Ukraina di Belgorod Tewaskan Dua Warga Rusia

Gubernur wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov, melaporkan bahwa dua warga sipil tewas akibat serangan pesawat nirawak Ukraina yang menghantam kendaraan di jalan raya. 

Meskipun belum dapat diverifikasi secara independen, Belgorod memang kerap menjadi sasaran serangan drone sejak invasi dimulai. Presiden Zelenskyy baru-baru ini mengakui bahwa pasukan Ukraina kini beroperasi secara aktif di dalam wilayah Rusia.

Rusia Lancarkan 166 Serangan Drone ke Ukraina

Angkatan Udara Ukraina mengungkapkan bahwa Rusia meluncurkan 166 drone dalam kurun waktu dua hari. Serangan udara terutama menyasar wilayah Sumy dan Cherkasy. Ukraina berhasil menjatuhkan 40 drone, sementara 74 lainnya dinyatakan hilang, diduga karena upaya pengacauan menggunakan perang elektronik.

Rusia Desak Ukraina Mulai Perundingan Damai

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa Rusia telah beberapa kali mengajukan tawaran perundingan kepada Ukraina, namun belum mendapatkan tanggapan dari pihak Kyiv. Presiden Putin disebut siap memulai negosiasi tanpa prasyarat. 

Rusia juga merencanakan gencatan senjata selama tiga hari bulan depan, meski Zelenskyy menuding niat tersebut sebagai taktik manipulatif dan mendesak gencatan senjata penuh selama 30 hari.

Gencatan Senjata Sementara Diumumkan Rusia

Presiden Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata sepihak dari tanggal 8 hingga 10 Mei 2025, bertepatan dengan peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman. Namun, Zelenskyy menolak gencatan singkat ini dan mengusulkan penghentian total konflik selama satu bulan sebagai dasar diplomasi.

Gedung Putih juga menyatakan bahwa Presiden Trump mendukung gencatan senjata permanen dan mendorong pertemuan langsung antara Putin dan Zelenskyy untuk menyudahi perang.

95% Drone Ukraina Kini Buatan Lokal

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Valerii Churkin, mengumumkan bahwa lebih dari 95% drone yang digunakan pasukan Ukraina kini diproduksi secara domestik. 

Ini mencerminkan kemajuan besar dalam sektor pertahanan Ukraina, yang sebelumnya bergantung pada impor komponen dari negara lain seperti China. Produksi lokal ini memungkinkan peningkatan kualitas dan penyesuaian teknologi drone sesuai kebutuhan militer.

Perkembangan Kesepakatan Mineral Ukraina-AS

Ukraina menyatakan masih melanjutkan negosiasi dengan Amerika Serikat terkait perjanjian pengelolaan mineral penting. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, menegaskan bahwa pembicaraan berjalan positif meski sempat mengalami hambatan. 

Kesepakatan tersebut, yang didorong oleh Presiden Trump, dirancang agar AS memperoleh bagian keuntungan dari sumber daya alam Ukraina sebagai kompensasi atas bantuan militer sejak 2022.

Korea Utara Konfirmasi Kirim Pasukan ke Rusia

Korea Utara secara resmi mengonfirmasi bahwa mereka mengirim pasukan untuk membantu Rusia melawan serangan Ukraina, khususnya dalam operasi pembebasan wilayah Kursk. 

Media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa Kim Jong-un memerintahkan pengiriman pasukan sebagai dukungan terhadap "perjuangan melawan penjajah neo-Nazi Ukraina". Presiden Putin pun memberikan ucapan terima kasih kepada Korea Utara dan berjanji akan memberikan bantuan jika dibutuhkan di masa depan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama