![]() |
Google dan Komdigi bekerja sama untuk mendorong 100 startup AI lokal Indonesia agar dapat tembus pasar internasional dengan dukungan teknologi dan pelatihan Google Cloud. (Foto:Google Cloud) |
Indonesia kini berdiri di ambang transformasi digital yang besar, dengan potensi kuat untuk menjadi pusat startup terdepan di Asia. Dengan kontribusi lebih dari seperempat startup di kawasan regional dan 57 pemain utama dalam ekosistem digital global, posisi Indonesia sebagai penggerak inovasi digital tak bisa diabaikan. Google Indonesia melihat peluang besar ini dan mengambil langkah nyata untuk memperkuatnya.
Dalam langkah kolaboratif yang strategis, Google Indonesia bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meluncurkan program ambisius bertajuk Southeast Asia Indonesia AI Focus Program.
Program ini tidak hanya menjadi simbol sinergi antara sektor publik dan swasta, tetapi juga bentuk komitmen untuk mempercepat pertumbuhan startup lokal berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI).
Google Cloud, sebagai mitra utama dalam inisiatif ini, mengumumkan investasi besar dalam bentuk pendanaan dan infrastruktur digital untuk mendukung startup Indonesia. Targetnya jelas: menumbuhkan 100 startup dalam lima tahun ke depan.
Gelombang pertama program akan dimulai pada September 2025 dengan melibatkan 20 startup terpilih yang akan menjalani pelatihan intensif selama tiga bulan—tanpa harus melepas kepemilikan saham (equity-free).
Setiap peserta akan menerima kredit Google Cloud senilai USD 350.000, akses langsung ke teknologi AI mutakhir, pelatihan komprehensif di Digital Innovation Hub Komdigi, serta bimbingan dari para ahli Google dan mitra ekosistem.
Langkah ini dirancang untuk membekali startup dengan fondasi teknologi dan keahlian strategis yang dibutuhkan untuk bersaing di kancah global.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan dukungan penuh pemerintah terhadap program ini, menyebutnya sebagai bagian integral dari visi Indonesia Emas 2045.
“Kami berterima kasih kepada Google atas dukungannya yang konsisten. Ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, di mana teknologi—khususnya AI—diharapkan bisa mendorong kemajuan ekonomi yang merata dan berkelanjutan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Country Director Google Cloud Indonesia, Fanly Tanto, menegaskan komitmen perusahaan untuk memperkuat ekosistem digital tanah air.
“Kita Google Cloud itu invest sangat besar untuk startup lokal. Kita mau startup lokal di Indonesia jadi lebih maju, jangan mau kalah kita sama negara lain,” ungkapnya.
Program ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang dampak. Google dan Komdigi menargetkan lahirnya inovasi di berbagai bidang vital seperti pendidikan, kesehatan, keuangan, pertanian, smart city, lingkungan, dan layanan sosial.
Dengan demikian, inisiatif ini tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan solusi nyata untuk tantangan masyarakat.
Dukungan besar dari Google dan Komdigi terhadap startup Indonesia menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia bukan hanya pasar teknologi, melainkan juga inkubator inovasi regional.
Dengan ekosistem yang semakin matang, dukungan infrastruktur kelas dunia, dan komitmen jangka panjang dari mitra global, masa depan Indonesia sebagai pemimpin startup AI di Asia tinggal selangkah lagi.
0Komentar