AI bisa gantikan 50% tim pengkodean Meta, ungkap Zuckerberg

.

Mark Zuckerberg telah menguraikan masa depan yang mengkhawatirkan bagi karyawan yang bekerja di bidang pengkodean Meta dalam pernyataan yang mengejutkan (Allison Robbert / Bloomberg / Getty)

Perbincangan seputar perkembangan kecerdasan buatan (AI) belakangan ini banyak berfokus pada kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan akibat teknologi tersebut. Namun, Mark Zuckerberg baru-baru ini mengungkapkan konsekuensi tak terduga dari kemajuan AI yang bisa menyebabkan tim pengkodean di perusahaannya menyusut hingga setengahnya.

Tak semua orang seoptimis pendiri Microsoft, Bill Gates, yang melihat pemangkasan besar-besaran tenaga kerja sebagai jalan menuju kebebasan lebih besar. Ia bahkan memprediksi bahwa di masa depan, berkat AI, orang hanya perlu bekerja dua hingga tiga hari dalam seminggu.

Namun kekhawatiran masyarakat tetap tinggi. Banyak yang cemas bahwa pekerjaan mereka sedang berada di ujung tanduk—terutama karena berbagai laporan telah mengungkap jenis-jenis pekerjaan yang paling berisiko tergantikan oleh AI. Dan yang mencengangkan, teknologi ini kini bahkan mulai mengancam posisi para pengembang yang selama ini justru berada di balik kemajuan AI.

Dalam pidato penutupan di acara LlamaCon baru-baru ini, CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyampaikan pandangannya yang cukup mengejutkan. Ia awalnya bertanya kepada CEO Microsoft, Satya Nadella, tentang seberapa besar kontribusi AI dalam proses penulisan kode di Microsoft. Namun, pertanyaan itu segera berbalik kepada dirinya sendiri.

Zuckerberg tidak memberikan angka pasti, tapi ia memaparkan visinya untuk masa depan: “Taruhan kami adalah bahwa dalam setahun ke depan, mungkin setengah dari proses pengembangan akan dilakukan oleh AI, bukan manusia. Dan angka itu akan terus meningkat dari sana.”

Pernyataan ini secara tidak langsung dianggap sebagai sinyal bahwa Meta mungkin akan mengurangi jumlah staf pengkodean secara signifikan. Meski begitu, Zuckerberg menekankan bahwa AI akan berfungsi sebagai pendukung, bukan pengganti.

“Setiap insinyur akan menjadi seperti pemimpin teknis,” katanya. AI yang menulis kode akan berperan sebagai “pasukan agen” yang bekerja untuk dan bersama mereka.

Meski begitu, tetap dibutuhkan manusia untuk memastikan kualitas dan ketepatan kode. Namun bagi sebagian orang yang pesimis, sulit untuk percaya bahwa Meta akan mempertahankan banyak staf hanya untuk mengawasi AI yang melakukan sebagian besar pekerjaan mereka—dan tentu ada yang merasa keahlian mereka terancam diambil alih.

Hal ini juga memunculkan pertanyaan serius tentang keamanan AI otonom. CEO Anthropic, Dario Amodei, yang mendapat dukungan dari Jeff Bezos, memperingatkan bahwa jika AI bisa melakukan penelitian dan pengembangan (R&D) secara mandiri, maka protokol keselamatan harus ditingkatkan ke level baru. Ketika raksasa teknologi mulai menyerahkan tugas-tugas penting, termasuk pengembangan AI, kepada AI itu sendiri, kekhawatiran etika pun semakin mengemuka.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama