![]() |
Foto: Detik/Andhika Prasetia |
Hingga akhir Maret 2025, pemerintah telah melakukan penarikan utang baru sebesar Rp 250 triliun. Jumlah tersebut merepresentasikan sekitar 40,6% dari total rencana pembiayaan utang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 775,9 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi pembiayaan masih sesuai jalur yang telah direncanakan. Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang digelar secara virtual pada Kamis (24/4/2025), ia menegaskan bahwa penarikan utang akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan mempertimbangkan berbagai aspek ekonomi.
"Strategi pembiayaan dilakukan secara terukur, dengan mencermati dinamika pasar, termasuk pasar obligasi, serta menjaga keseimbangan antara biaya dan risiko utang," jelas Sri Mulyani.
Ia menambahkan bahwa pemerintah akan terus mengoptimalkan peran APBN sebagai penyangga ekonomi (shock absorber), sekaligus mendorong percepatan pembangunan melalui kebijakan fiskal yang tepat sasaran.
Per Maret 2025, APBN mencatat defisit sebesar Rp 104,2 triliun atau sekitar 0,43% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut masih jauh dari target defisit yang ditetapkan dalam APBN 2025, yakni 2,29% dari PDB.
Meski mengalami defisit, keseimbangan primer masih menunjukkan surplus sebesar Rp 17,5 triliun, dan kas pemerintah berada dalam kondisi sehat dengan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp 145,8 triliun.
Dari sisi penerimaan negara, tercatat telah terkumpul Rp 516,1 triliun atau sekitar 17,2% dari total target pendapatan 2025. Pendapatan tersebut berasal dari sektor perpajakan, bea dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Sementara itu, belanja negara mencapai Rp 620,3 triliun atau 17,1% dari pagu anggaran. Komposisi belanja terdiri dari belanja pemerintah pusat, termasuk belanja kementerian/lembaga dan non-kementerian/lembaga, serta transfer ke daerah.
Secara keseluruhan, pemerintah menilai kinerja APBN pada triwulan pertama 2025 masih berjalan dengan baik dan stabil.