Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana memindahkan para tunawisma “jauh” dari Washington D.C. serta mempertimbangkan pengambilalihan kendali federal atas ibu kota.
Langkah itu ia klaim untuk membuat kota “lebih aman dan indah”, meskipun data resmi menunjukkan tingkat kriminalitas justru menurun.
"Saya akan membuat Ibu Kota kita lebih aman dan lebih indah daripada sebelumnya," tulis Trump di Truth Social. Ia juga menegaskan pemindahan tunawisma akan diikuti penyediaan tempat tinggal di luar wilayah ibu kota.
“Para tunawisma harus pindah, SEGERA. Kami akan memberi Anda tempat tinggal, tetapi JAUH dari Ibu Kota,” kata Trump, dikutip CBS News.
Rencana ini muncul setelah dugaan penyerangan terhadap mantan karyawan DOGE, Edward Coristine, yang memicu komentar Trump soal “lonjakan” kriminalitas di D.C.
Padahal, data Departemen Kehakiman AS dan Kepolisian D.C. menunjukkan kejahatan dengan kekerasan turun 26% pada paruh pertama 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu. Tingkat kriminalitas pada 2024 bahkan tercatat terendah dalam tiga dekade terakhir.
Meski begitu, tingkat pembunuhan di D.C. masih tergolong tinggi dibanding rata-rata nasional. Namun, tren keseluruhan menunjukkan penurunan, berbeda dengan narasi Trump yang menyebut kota tersebut “luar kendali” dan “sangat berbahaya”.
Trump mengindikasikan siap bertindak cepat, termasuk memerintahkan pengerahan Garda Nasional.
“Semuanya akan terjadi dengan sangat cepat,” ujarnya. Beberapa pejabat militer AS telah mengonfirmasi kesiapan pasukan tersebut, meskipun misi dan waktu pengerahan belum ditentukan.
Ini bukan pertama kalinya Trump mengancam pengerahan kekuatan militer cadangan untuk urusan dalam negeri. Sebelumnya, ia pernah mengirim pasukan serupa ke Los Angeles untuk merespons protes terkait operasi penggerebekan imigrasi.
Washington D.C. memiliki status khusus—dikelola oleh pemerintah daerah terpilih namun berada di bawah pengawasan langsung Kongres. Undang-Undang Home Rule 1973 memberi penduduk hak memilih wali kota dan dewan kota.
Federalisasi penuh memerlukan persetujuan Kongres, sehingga Trump tidak bisa sepenuhnya mengambil alih kendali kota hanya dengan keputusan eksekutif.
Wali Kota Muriel Bowser membantah klaim Trump soal lonjakan kejahatan. “Kami tidak mengalami lonjakan kejahatan,” ujarnya dalam wawancara dengan MSNBC.
Ia juga menyebut perbandingan Trump dengan negara yang dilanda perang “hiperbolis dan keliru”. Bowser menolak rencana pengerahan Garda Nasional dan pengambilalihan kepolisian oleh pemerintah federal.
Washington D.C. menempati peringkat ke-15 jumlah tunawisma tertinggi di AS. Pada 2025, terdapat sekitar 5.138 orang yang tidur di jalan atau tempat penampungan, turun 9% dibanding tahun lalu. Angka ini termasuk penurunan 18,1% untuk kategori keluarga tunawisma.
Meski tren penurunan tercatat sejak sebelum pandemi, ribuan warga masih menghadapi masalah tempat tinggal.
Pemerintah kota mengklaim program bantuan perumahan menjadi faktor utama penurunan tersebut, meskipun pemangkasan anggaran sosial berpotensi membalikkan capaian itu.
Trump menyatakan bahwa “sebelum tenda-tenda, kekumuhan, kekotoran, dan kejahatan, kota ini adalah Ibu Kota terindah di dunia. Dan akan segera seperti itu lagi.”
Namun, penentuan langkah konkret untuk merealisasikan rencana tersebut masih menunggu keputusan final, sementara perdebatan politik dan hukum terus berlangsung di tingkat federal dan lokal.

0Komentar