![]() |
Catatan kredit akibat galbay pinjol tetap tersimpan di SLIK OJK meski telah lewat dua tahun. Penghapusan baru bisa dilakukan setelah utang dilunasi. (Ilustrasi: Apluswire/Robin Santoso) |
Punya utang pinjaman online (pinjol) yang belum lunas? Jangan anggap enteng. Catatan kredit Anda bisa bertahan seumur hidup di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK jika utang tidak diselesaikan.
Tidak ada batas waktu penghapusan otomatis. Bahkan, utang yang sudah bertahun-tahun mangkrak tetap tercatat dan bisa jadi batu sandungan saat ajukan pinjaman baru.
Data terbaru per Maret 2025 menunjukkan, total outstanding pinjol di Indonesia mencapai Rp 79,96 triliun, dengan lebih dari 23 juta rekening atas nama perseorangan.
Dari jumlah tersebut, Pulau Jawa mencatat persentase gagal bayar tertinggi sebesar 3,08%, lebih tinggi dari luar Jawa (2,03%).
Sejak berlakunya sistem SLIK OJK pada 1 Januari 2018, aturan soal penghapusan catatan kredit berubah drastis.
Di era BI Checking sebelumnya, ada kemungkinan catatan buruk terhapus otomatis dalam dua tahun. Namun kini, utang pinjol takkan hilang kecuali satu syarat utama dipenuhi: pelunasan.
“Tidak ada masa kedaluwarsa untuk catatan utang pinjol di SLIK. Kalau belum lunas, catatan akan tetap ada, bahkan bisa muncul seumur hidup,” ujar Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Fintech OJK, Tris Yulianta, dikutip dari laporan Antara (2025).
Penting untuk diketahui, meski utang sudah lunas, catatan pinjol tak langsung bersih. Penyedia pinjaman wajib melaporkan pelunasan ke OJK agar data di SLIK diperbarui. Proses pembaruan ini biasanya memakan waktu maksimal 30 hari kerja.
“Kalau dalam 30 hari belum juga bersih, peminjam bisa ajukan komplain ke penyedia pinjol. Jika tetap tidak ada perubahan, bisa lapor langsung ke OJK,” jelas Tris.
Sistem SLIK mencatat riwayat pinjaman dan menilai kelayakan kredit berdasarkan kolektibilitas. Skor ini terbagi dari 1 (lancar) hingga 5 (macet).
Peminjam yang pernah masuk kolektibilitas 3 ke atas tetap dianggap berisiko meski akhirnya melunasi.
“Kalau sempat gagal bayar dan tercatat skor 3, 4, atau 5, maka akan sulit dapat akses kredit baru. Perbankan sangat memperhatikan histori ini,” kata Bhima Yudhistira, Direktur CELIOS. “Apalagi kalau sudah galbay lebih dari 180 hari, bank bisa langsung blacklist.”
Hal ini menunjukkan dampak lanjutan dari utang pinjol bukan sekadar soal penagihan. Catatan buruk bisa mengunci akses ke berbagai layanan keuangan—mulai dari KPR, kredit kendaraan, hingga pembukaan rekening baru.
Bhima menambahkan, persepsi publik yang masih mengira utang pinjol bisa "hilang sendiri" setelah beberapa tahun adalah mitos lama yang tak lagi relevan. “Dulu mungkin bisa, sekarang sudah tidak. SLIK menyimpan catatan lengkap, termasuk pinjaman dari fintech legal.”
Yang jadi perhatian, sebagian besar pinjol saat ini sudah terhubung langsung dengan OJK dan wajib melaporkan data peminjam. Oleh karena itu, catatan kredit dari pinjol legal sama kuatnya dengan dari bank.
“Kalau sudah lunas, mintalah Surat Keterangan Lunas (SKL) dari penyedia pinjol. Ini penting untuk bukti jika di kemudian hari ada sengketa atau catatan tak kunjung dibersihkan,” ujar Tris lagi.
Berdasarkan data OJK per Maret 2025, perseorangan non-UMKM menjadi penyumbang terbesar utang pinjol nasional dengan nilai Rp 50,79 triliun dari 18 juta rekening aktif.
Ini menunjukkan banyak masyarakat umum yang terjebak utang, termasuk di luar sektor produktif.
Situasi ini menjadi peringatan bagi para peminjam untuk tidak menyepelekan pinjol, walaupun nilai pinjamannya relatif kecil. Satu tunggakan bisa berbuntut panjang, bahkan bertahun-tahun.
Ke depan, OJK mendorong literasi keuangan agar masyarakat paham risiko jangka panjang dari utang digital.
Bhima pun menyarankan agar peminjam aktif memantau skor kredit lewat layanan iDeb SLIK secara berkala, yang dapat diakses gratis.
“Jangan tunggu ditolak bank baru panik. Pantau SLIK secara berkala, cek apakah nama Anda masih bersih atau tidak,” tutup Bhima.
Dengan lebih dari 23 juta peminjam aktif, masa depan kredit digital Indonesia akan sangat ditentukan oleh disiplin dan kesadaran finansial warganya.
Yang pasti, catatan pinjol bukan cuma soal masa kini, tapi bisa membayangi keputusan finansial Anda selama bertahun-tahun ke depan.
0Komentar