![]() |
Pemerintah Kanada tengah menjajaki kerja sama dengan AS dalam sistem pertahanan rudal Golden Dome yang diusulkan Presiden Trump. (AFP/Jim Watson) |
Pemerintah Kanada di bawah Perdana Menteri Mark Carney tengah menjajaki kemungkinan bergabung dalam proyek pertahanan rudal ambisius Amerika Serikat, "Golden Dome", menyusul meningkatnya kekhawatiran akan ancaman rudal dari luar angkasa.
Dalam pernyataan resminya, Carney menyebutkan bahwa pembicaraan "tingkat tinggi" dengan Washington telah dimulai, namun belum ada keputusan final terkait bentuk kontribusi Kanada, terutama dalam aspek pendanaan.
“Keamanan udara dan luar angkasa tidak lagi bersifat hipotetis. Kanada tidak bisa lagi hanya mengandalkan payung lama,” ujar Carney merujuk pada sistem pertahanan bersama NORAD yang sudah berlangsung sejak era Perang Dingin.
Proyek Golden Dome yang dirancang oleh pemerintahan Presiden Donald Trump merupakan sistem senilai $175 miliar yang bertujuan mendeteksi dan menanggulangi berbagai jenis rudal, termasuk rudal hipersonik dan balistik antarbenua.
Sistem ini akan mengandalkan perangkat sensor dan interseptor berbasis darat serta satelit, dan direncanakan siap operasional pada 2029.
Namun, banyak analis pertahanan skeptis terhadap kelayakan teknis proyek ini. Laporan Congressional Budget Office memperkirakan bahwa biaya keseluruhan bisa melonjak hingga $542 miliar dalam jangka panjang, jauh melebihi estimasi awal.
Dibandingkan sistem pertahanan rudal seperti Iron Dome milik Israel yang dirancang untuk area terbatas, Golden Dome menghadapi tantangan jauh lebih besar karena harus mencakup wilayah luas Amerika Utara.
Keputusan Kanada untuk mempertimbangkan keterlibatan dalam proyek ini datang di tengah hubungan bilateral yang rumit dengan AS. Presiden Trump, dalam beberapa pernyataan kontroversial, menyebut Kanada seharusnya menjadi “negara bagian ke-51,” serta sempat memberlakukan tarif impor yang memukul sektor manufaktur Kanada.
Meski demikian, kedua negara memiliki sejarah kerja sama pertahanan erat, termasuk dalam NORAD. Kini, Kanada tampaknya tengah mencari keseimbangan antara menjaga aliansi tradisional dan membangun kemandirian strategis, terutama di kawasan Arktik yang semakin diperebutkan dan dianggap rawan oleh intelijen barat.
Pemerintah Carney mulai melirik berbagai mitra alternatif. Kanada baru-baru ini menyepakati pengembangan sistem radar Arktik senilai C$6 miliar bersama Australia, untuk menggantikan jaringan pengawasan era Perang Dingin.
Selain itu, Ottawa juga tengah mengevaluasi ulang kesepakatan pengadaan jet tempur F-35 senilai $19 miliar, langkah yang dinilai berisiko memicu ketegangan lebih lanjut dengan AS.
Paralel dengan itu, Kanada menunjukkan minat bergabung dengan inisiatif ReArm Europe, sebuah program kolaboratif yang diprakarsai Uni Eropa untuk memperkuat industri pertahanan kawasan tersebut.
Langkah ini dipandang sebagai sinyal nyata bahwa Kanada ingin mengurangi ketergantungan eksklusif pada mitra Amerika.
Keputusan untuk meninjau kembali kontrak F-35 menuai reaksi keras dari sektor industri. CEO Bombardier memperingatkan bahwa pemutusan kerja sama dengan AS dapat mengganggu rantai pasokan industri pertahanan Kanada yang selama ini terintegrasi dengan pasar Amerika.
Sementara itu, di tingkat publik, pernyataan Trump yang meremehkan kedaulatan Kanada menuai kritik luas. Survei terbaru menunjukkan mayoritas warga Kanada menentang partisipasi tanpa syarat dalam proyek militer AS yang mahal dan belum teruji efektivitasnya.
Meski pembicaraan dengan AS masih dalam tahap awal, keputusan akhir Kanada akan menjadi cermin dari orientasi strategis jangka panjangnya.
Apakah tetap bergantung pada pelindung lama di selatan, atau membentuk jaringan keamanan multilateral yang lebih beragam, termasuk dengan Eropa dan mitra Indo-Pasifik?
Satu hal yang jelas, dalam menghadapi era ancaman baru dari luar angkasa, Kanada tak lagi bisa mengandalkan pendekatan status quo.
Namun, apakah Golden Dome menjadi solusi atau hanya bayangan dari ambisi militer Amerika yang berlebihan—waktu dan realitas geopolitik akan menjadi penentunya.
0Komentar