Fasilitas produksi PT Chandra Asri Pacific Tbk di Cilegon, Banten, menjadi pusat kegiatan industri petrokimia terbesar di Indonesia. (Dok. Chandra Asri)

PT Chandra Asri Pacific Tbk (kode emiten: TPIA) merupakan nama besar dalam industri petrokimia Indonesia. Perusahaan ini bukan hanya dikenal sebagai pemain utama di sektor bahan kimia dasar, tetapi juga sebagai motor penggerak dalam upaya industrialisasi dan substitusi impor bahan baku plastik nasional. 

Dengan kapasitas produksi terbesar di Indonesia dan jaringan distribusi yang luas, TPIA memainkan peran strategis dalam menyuplai kebutuhan industri hilir seperti otomotif, elektronik, kemasan, hingga konstruksi.

Didirikan pada tahun 1992, PT Chandra Asri Pacific Tbk mengakar kuat dalam sejarah perkembangan industri kimia nasional. Tonggak penting terjadi pada tahun 2010 ketika dua entitas besar—PT Chandra Asri dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk—melakukan merger untuk membentuk satu perusahaan petrokimia yang terintegrasi secara vertikal maupun horizontal. 

Namun, jauh sebelum itu, pada tahun 2007, perusahaan ini telah diakuisisi oleh konglomerasi nasional Barito Group yang dimotori oleh pengusaha kawakan Prajogo Pangestu.

Transformasi identitas dari PT Chandra Asri menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk mencerminkan ambisi korporasi dalam memperluas cakupan bisnis, tidak hanya sebagai produsen bahan kimia dasar, tetapi juga sebagai entitas yang membangun ekosistem industri petrokimia nasional.

Pabrik utama Chandra Asri berlokasi di Ciwandan, Cilegon, Banten—sebuah lokasi strategis yang memiliki akses langsung ke pelabuhan laut. Lokasi ini memungkinkan efisiensi tinggi dalam aktivitas logistik, baik untuk kebutuhan ekspor ke pasar internasional maupun impor bahan baku dari luar negeri. 

Kedekatan dengan pusat industri dan kawasan perdagangan utama seperti Jakarta dan sekitarnya juga memberikan keunggulan kompetitif dalam distribusi produk.

Chandra Asri memproduksi berbagai produk petrokimia penting yang menjadi bahan baku utama bagi banyak industri. Kelompok produk utama meliputi:

Olefin, termasuk etilena, propilena, py-gas, dan campuran C4—bahan dasar untuk berbagai jenis plastik.

Poliolefin, seperti polietilena (PE) dan polipropilena (PP)—digunakan secara luas dalam produk kemasan, alat rumah tangga, dan otomotif.

Produk lainnya mencakup monomer stirena, butadiena, dan sejumlah produk sampingan yang mendukung beragam aplikasi industri lanjutan.

Dengan portofolio produk yang luas dan terintegrasi, perusahaan ini mampu memenuhi kebutuhan industri hilir dalam negeri dan sekaligus meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Produk dari Chandra Asri mendukung beragam sektor industri, termasuk:

Otomotif (komponen plastik dan interior kendaraan)

Konstruksi (pipa, fitting, pelapis, dan insulasi)

Elektronik (perumahan perangkat dan konektor)

Kemasan (plastik fleksibel dan rigid)

Produk konsumen lainnya (peralatan rumah tangga, mainan, dan alat kesehatan)

Dengan demikian, keberadaan Chandra Asri sangat krusial dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan industri-industri tersebut.

Pada awalnya, perusahaan ini melibatkan nama-nama besar dalam dunia bisnis Indonesia sebagai pemegang saham, seperti Bambang Trihatmodjo, Peter F. Gontha, dan Henry Pribadi. 

Saat ini, kepemilikan saham mayoritas dipegang oleh Prajogo Pangestu melalui entitas Barito Group, dengan kepemilikan langsung sekitar 5,03%. Struktur kepemilikan ini menunjukkan konsistensi dan kontrol yang kuat dari pemilik terhadap arah strategis perusahaan.

PT Chandra Asri Pacific Tbk adalah contoh nyata dari perusahaan nasional yang mampu bertahan, bertransformasi, dan berinovasi di tengah dinamika industri global. 

Keunggulan geografis, struktur bisnis yang terintegrasi, serta dukungan dari grup konglomerat nasional menjadikan TPIA sebagai pilar utama dalam pengembangan industri petrokimia Indonesia. 

Di masa depan, peran perusahaan ini akan semakin penting dalam mewujudkan kemandirian industri bahan baku nasional dan penguatan ekonomi berbasis manufaktur.