![]() |
Foto: REUTERS/Paulo Whitaker/File Photo |
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa maskapai Indonesia dapat mempertimbangkan untuk mengambil pesawat Boeing yang saat ini dikembalikan oleh China ke Amerika Serikat, di tengah memanasnya hubungan dagang kedua negara.
“Kalau memang ada kebutuhan dari maskapai dan pesawatnya tersedia dengan harga yang sesuai, tentu bisa saja dimanfaatkan. Kenapa tidak?” ujar Dudy saat ditemui di kompleks parlemen, Rabu (23/4/2025).
Dudy menekankan, keputusan untuk menampung pesawat tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan masing-masing maskapai. Ia juga melihat peluang ini sebagai momen yang dapat digunakan untuk memperkuat jumlah armada dalam negeri, mengingat kebutuhan penerbangan domestik yang masih tinggi.
Beberapa maskapai asing seperti Air India dan Malaysia Aviation Group (MAG) juga dilaporkan menunjukkan minat serupa terhadap pesawat-pesawat Boeing yang ditarik dari China.
Laporan penerbangan menunjukkan bahwa satu unit Boeing 737 MAX 8 baru-baru ini mendarat di Guam setelah terbang dari fasilitas akhir Boeing di Zhoushan, China.
Sebelumnya, pesawat itu sempat diterbangkan dari Seattle ke Zhoushan. Ini menjadi unit kedua yang dipulangkan, setelah sebelumnya pesawat milik Xiamen Airlines juga kembali ke fasilitas Boeing di AS.
Di sisi lain, produsen Boeing dikabarkan telah mendapat calon pembeli pengganti, salah satunya dari Malaysia Airlines, jika maskapai-maskapai di China memutuskan untuk tidak melanjutkan pemesanan.