Dolar AS melemah, IMF ungkap penyebab utamanya

.

Mata Uang Dolar. (REUTERS/Dado Ruvic)

Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan sejumlah faktor utama di balik pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dalam perdagangan global yang berdampak pada perlambatan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia.

Kepala Ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, menjelaskan bahwa pelemahan dolar salah satunya disebabkan oleh proyeksi perlambatan ekonomi AS ke depan. 

Dalam proyeksi terbarunya, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat akan melambat menjadi 1,8% pada tahun 2025, turun dari 2,8% pada 2024. Penurunan ini diprediksi berlanjut hingga 2026 dengan pertumbuhan hanya mencapai 1,7%.

“Kita menyaksikan pelemahan dolar yang cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir,” ujar Gourinchas dalam konferensi pers World Economic Outlook edisi April 2025. 

“Hal ini sebagian besar disebabkan oleh prospek ekonomi AS yang melemah dan ketidakpastian global yang meningkat, yang menyebabkan investor menilai kembali minat terhadap aset dalam denominasi dolar.”

Data dari Refinitiv yang dikutip oleh tim riset CNBC Indonesia menunjukkan bahwa indeks dolar AS (DXY) telah mengalami penurunan lebih dari 9% sejak awal tahun.

Seiring dengan pelemahan dolar, sejumlah mata uang Asia menunjukkan penguatan yang cukup signifikan. Yen Jepang mencatat apresiasi tertinggi dengan kenaikan 10,6% secara year to date (ytd), diikuti oleh dolar Singapura yang menguat 4,1%, serta won Korea Selatan yang naik 3,8%.

Namun, berbeda dengan tren tersebut, nilai tukar rupiah justru melemah terhadap dolar AS, dengan penurunan sekitar 4,72% sejak awal tahun.

Menurut Gourinchas, meningkatnya ketidakpastian terkait kebijakan tarif perdagangan serta penurunan minat global terhadap aset dalam bentuk dolar telah memberi tekanan tambahan terhadap mata uang tersebut.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama