![]() |
Arab Saudi dan Qatar melunasi tunggakan utang Suriah sebesar USD15 juta kepada Bank Dunia. (Getty Images) |
Pada hari Minggu, Arab Saudi dan Qatar mengumumkan bahwa mereka akan bersama-sama melunasi tunggakan utang Suriah kepada Bank Dunia, dengan nilai sekitar USD15 juta (lebih dari Rp252,8 miliar). Pernyataan ini disampaikan melalui Saudi Press Agency (SPA).
Kedua negara Teluk tersebut diketahui berperan besar dalam upaya diplomatik terhadap pemerintahan baru Suriah, menyusul penggulingan Bashar al-Assad pada Desember 2024.
"Kementerian Keuangan Arab Saudi dan Qatar bersama-sama mengonfirmasi komitmen mereka untuk menyelesaikan tunggakan Suriah kepada World Bank Group sebesar USD15 juta," demikian bunyi pernyataan itu.
Langkah ini diumumkan tak lama setelah delegasi Suriah — termasuk gubernur bank sentral dan menteri keuangannya — menghadiri pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia, menandai partisipasi pertama mereka dalam lebih dari dua dekade.
Infrastruktur Suriah mengalami kerusakan parah akibat konflik selama 14 tahun, yang bermula dari aksi brutal rezim Assad terhadap gerakan pro-demokrasi. Assad sendiri digulingkan dalam serangan kilat oleh kelompok pemberontak yang didominasi faksi Islamis pada akhir 2024.
Pemerintahan baru Suriah kini berusaha memperbaiki hubungan internasionalnya, termasuk dengan lembaga keuangan global. Bank Dunia sebelumnya menghentikan operasi di Suriah sejak awal perang saudara. Pelunasan tunggakan ini membuka peluang bagi Suriah untuk kembali mengakses bantuan keuangan dan dukungan teknis dari Bank Dunia.
"Dengan komitmen ini, World Bank Group dapat melanjutkan kembali operasinya di Suriah, setelah lebih dari 14 tahun penangguhan," lanjut pernyataan tersebut. "Suriah juga berpotensi menerima bantuan keuangan dalam waktu dekat untuk membangun kembali sektor-sektor vital."
Saat ini, Suriah berharap pada dukungan negara-negara Teluk yang kaya untuk membantu pendanaan rekonstruksi nasional dan pemulihan ekonominya.