AS dan Jepang teken kesepakatan mineral kritis untuk menghadapi dominasi China dalam logam tanah jarang. Kerja sama ini fokus pada rantai pasokan strategis menjelang pertemuan Trump-Xi. (REUTERS/Evelyn Hovkstein)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani kesepakatan mineral kritis dengan Perdana Menteri baru Jepang Sanae Takaichi pada Selasa (28/10/2025) di Istana Akasaka, Tokyo. 

Kesepakatan ini dilakukan dalam rangkaian tur Asia cepat Trump menjelang pertemuan penting dengan Presiden China Xi Jinping akhir pekan ini di Korea Selatan, untuk menekan dominasi China dalam ekspor logam tanah jarang.

Dalam pertemuan yang berlangsung singkat namun padat, kedua pemimpin meresmikan dua kesepakatan. 

Yang pertama menyebut era golden age bagi hubungan AS-Jepang, sementara yang kedua berfokus pada kerja sama rantai pasokan mineral kritis, termasuk logam tanah jarang yang menjadi tulang punggung teknologi modern seperti magnet permanen, baterai, katalis, dan bahan optik. 

Kesepakatan ini muncul saat China memproses lebih dari 90% logam tanah jarang global dan baru-baru ini memperketat ekspor, menciptakan kerentanan bagi produsen AS.

Kesepakatan mineral kritis ini menekankan identifikasi proyek-proyek baru untuk menutup kesenjangan pasokan. Dalam enam bulan ke depan, kedua negara berencana mendanai proyek penambangan dan pemrosesan baru, sekaligus membentuk “Kelompok Tanggap Cepat” untuk koordinasi pengiriman darurat bahan-bahan kritis.

Trump memuji kemitraan dengan Takaichi, menyebut AS dan Jepang sebagai “sekutu di tingkat terkuat” dan optimistis akan tercapainya perdagangan yang menguntungkan bagi kedua pihak. 

Sementara itu, Takaichi, yang baru menjabat lebih dari seminggu, memberikan Trump hadiah golf berupa putter milik mendiang Perdana Menteri Shinzo Abe, sekutu dekat Trump yang dibunuh pada 2022.

Kesepakatan Jepang ini juga menyiapkan panggung untuk pertemuan Trump-Xi. Negosiator AS dan China sebelumnya telah mencapai kerangka kerja awal dalam pembicaraan di Malaysia akhir pekan lalu, yang memungkinkan pengurangan ancaman tarif 100% terhadap barang China dan pelonggaran pembatasan ekspor logam tanah jarang. 

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan, “Ancaman tarif 100% kini tidak lagi dipertimbangkan,” menandai langkah positif sebelum pertemuan tatap muka kedua pemimpin.

Kerangka kerja itu mencakup China melanjutkan pembelian kedelai AS dan menangguhkan pembatasan ekspor logam tanah jarang selama satu tahun, sebagai imbalan AS yang menarik kembali sebagian ancaman tarif. 

Trump mengatakan kepada wartawan di pesawat Air Force One, “Saya yakin kita akan mencapai kesepakatan.”

China sendiri meningkatkan ketegangan awal Oktober dengan memperluas kontrol ekspor logam tanah jarang ke lima elemen tambahan dan menerapkan pembatasan bagi produsen asing yang menggunakan bahan atau teknologi China, langkah yang dipandang sebagai strategi memperkuat posisi negosiasi menjelang pertemuan Trump-Xi.