Amerika Serikat kembali memperkuat kehadiran militernya di kawasan Indo-Pasifik dengan mengerahkan jet tempur F-35A Lightning II ke Pangkalan Udara Kadena, Jepang. Langkah ini merupakan bagian dari program rotasi pesawat tempur untuk menjaga stabilitas dan kesiapan tempur di wilayah tersebut.
Pada 24 April 2025, Angkatan Udara AS (USAF) mengumumkan bahwa armada F-35A dari Skadron Tempur Ekspedisi (EFS) ke-421, berbasis di Pangkalan Udara Hill, Utah, telah tiba di Kadena. Kehadiran F-35A ini menggantikan posisi armada F-15C Eagle yang sebelumnya ditarik kembali ke Amerika Serikat.
Pangkalan Udara Kadena, yang dikenal sebagai "Batu Kunci Pasifik," menjadi pusat utama pelaksanaan konsep Agile Combat Employment (ACE). Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan proyeksi kekuatan udara AS bersama sekutu dan mitranya di kawasan Indo-Pasifik.
Selain dari EFS ke-421, F-35A dari Skadron Tempur Ekspedisi ke-355 di Pangkalan Udara Eielson, Alaska, serta F-15E Strike Eagle dari EFS ke-336 di Pangkalan Udara Seymour Johnson, Carolina Utara, juga akan beroperasi bersama di Kadena. Mereka akan bekerja sama dengan Kelompok Operasi dan Pemeliharaan Wing ke-18 selama masa penempatan ini.
“Kami, Black Widows, sangat antusias untuk kembali dan menjalankan misi bersama sekutu dan mitra kami di Kadena,” ujar Letnan Kolonel Bryan Mussler, komandan EFS ke-421.
F-35A merupakan salah satu pesawat tempur generasi kelima andalan USAF, selain F-22 Raptor. Jet ini mengombinasikan teknologi siluman, manuver tinggi, integrasi sensor canggih, dan kesadaran situasional yang luar biasa.
Modernisasi kekuatan militer di Indo-Pasifik menjadi salah satu fokus utama Departemen Pertahanan AS. Program rotasi pesawat di Kadena ini menegaskan komitmen AS untuk mempertahankan kekuatan udara yang kuat di kawasan tersebut, menjelang kedatangan F-15EX Eagle II yang akan menggantikan armada lama F-15 Eagle.