Mark Zuckerberg yakin kacamata pintar akan gantikan smartphone

.

Mark Zuckerberg memprediksi bahwa kacamata pintar akan menggantikan smartphone dalam satu dekade. Simak bagaimana Meta dan perangkat Ai Pin merancang masa depan tanpa layar. (iStock)

Selama hampir tiga dekade terakhir, smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dari saat membuka mata di pagi hari hingga menjelang tidur malam, kita hampir tak pernah lepas dari layar ponsel. Namun, dominasi smartphone bisa saja segera berakhir—dan penggantinya? Kacamata pintar.

Mark Zuckerberg, CEO Meta Platforms Inc., meyakini bahwa dalam waktu kurang dari sepuluh tahun, kacamata pintar akan mengambil alih peran utama smartphone sebagai gerbang utama kita ke dunia digital.

Menurut Zuckerberg, meskipun smartphone saat ini sangat berguna, mereka juga menjadi sumber kelelahan digital. Notifikasi tiada henti, tuntutan untuk selalu online, serta kelelahan akibat layar membuat banyak orang bertanya: apakah ada alternatif yang lebih baik?

Pendiri Facebook ini percaya telah menemukan jawabannya.

Dalam visinya, masa depan tidak lagi mengandalkan ponsel di saku. Sebaliknya, segala kebutuhan seperti komunikasi, navigasi, hiburan, hingga produktivitas akan langsung diakses melalui kacamata pintar yang dikenakan.

"Saat ini sudah ada satu hingga dua miliar orang yang memakai kacamata setiap hari. Seperti peralihan besar-besaran ke smartphone dulu, saya percaya dalam dekade mendatang, banyak pengguna kacamata akan beralih ke kacamata pintar," kata Zuckerberg, mengutip wawancaranya dengan Forbes pada Rabu (23/4/2025).
"Dan seiring waktu, bahkan orang-orang yang tidak biasa memakai kacamata akan tertarik menggunakannya."

Visi ini bukan sekadar wacana. Melalui proyek Orion yang diumumkan di ajang Meta Connect 2024, Meta memperkenalkan kacamata pintar tercanggih yang pernah mereka kembangkan.

Perangkat Orion menghadirkan tampilan holografik langsung di dunia nyata, memungkinkan pengguna berkirim pesan, melakukan panggilan, atau bernavigasi tanpa menyentuh ponsel. Dilengkapi teknologi pelacakan mata, perintah suara, dan kontrol berbasis gerakan tangan, Orion dirancang untuk menjadi pengganti smartphone, bukan sekadar pelengkap.

Selain Orion, Meta juga bekerja sama dengan Ray-Ban dalam menghadirkan varian kacamata pintar yang lebih ringan dan bergaya, cocok untuk aktivitas harian. Versi terbarunya telah dilengkapi kecerdasan buatan (AI) serta fitur seperti kamera, speaker, dan kontrol suara, semua terintegrasi dalam bingkai khas Ray-Ban.

Meskipun tidak secanggih Orion, kacamata Ray-Ban x Meta ini menjadi langkah penting menuju adopsi massal teknologi augmented reality (AR) yang nyaman digunakan sehari-hari.
Meta menempatkan AI sebagai inti dari pengalaman baru ini, menjadikan kacamata pintar sebagai asisten pribadi yang responsif sepanjang waktu.

Bayangkan, alih-alih mengetuk layar, Anda cukup berbicara. Alih-alih mencari restoran, Anda hanya perlu melihatnya, dan ulasan akan langsung muncul. Saat menghadiri konferensi, kacamata bahkan bisa mengenali orang yang Anda temui dan mengingatkan kapan terakhir kali Anda berinteraksi.

Meski menjanjikan, jalan menuju revolusi ini tidak tanpa hambatan. Tantangan seperti masa pakai baterai, perlindungan data pribadi, hingga kenyamanan pengguna tetap menjadi pekerjaan rumah besar. Banyak orang juga belum sepenuhnya nyaman dengan gagasan adanya kamera dan AI yang selalu aktif.

Seperti transisi teknologi sebelumnya, perubahan besar ini tidak akan terjadi dalam semalam. Telepon rumah tetap bertahan meski ponsel sudah merajai, begitu pula komputer desktop yang tetap digunakan meski laptop lebih fleksibel. Smartphone mungkin tidak benar-benar hilang, tetapi perlahan akan bergeser ke posisi yang lebih sekunder.

Ai Pin, Alternatif Baru Pengganti Smartphone

Salah satu inovasi lain yang sempat mencuri perhatian adalah Ai Pin, perangkat unik yang dikembangkan oleh Humane Inc., sebuah perusahaan rintisan yang didirikan oleh mantan insinyur dan desainer Apple, Imran Chaudhri dan Bethany Bongiorno.

Ai Pin dijual seharga US$699, dengan biaya berlangganan US$24 per bulan. Dengan layanan ini, pengguna mendapatkan panggilan telepon tak terbatas melalui kerja sama Humane dengan T-Mobile, serta dukungan teknologi AI dari Microsoft dan OpenAI.

Yang membuat Ai Pin berbeda adalah konsep interaksinya: perangkat ini tidak menggunakan layar. Sebagai gantinya, pengguna berinteraksi menggunakan suara, touchpad, gestur tangan, atau proyeksi laser yang memancarkan informasi ke tangan pengguna.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama