Citra Satelit Ungkap China Kerahkan Pengebom H-6 di Laut Cina Selatan

.

Pesawat pembom H-6 Tiongkok terbang di tepi timur Scarborough Shoal yang disengketakan di Laut Cina Selatan, 24 Maret 2025. (Maxar Technologies/Handout via REUTERS)

China baru-baru ini mengerahkan dua pesawat pengebom jarak jauh H-6 di sekitar Beting Scarborough di Laut Cina Selatan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Beijing untuk menegaskan klaim kedaulatannya atas atol yang disengketakan tersebut. 

Citra satelit yang diperoleh menunjukkan keberadaan pesawat tersebut di wilayah yang juga diklaim oleh Filipina, hanya beberapa hari sebelum kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth, ke Manila.


Pemerintah China tidak mengumumkan secara resmi pengerahan pesawat ini, dan Kementerian Pertahanan China belum memberikan tanggapan atas pertanyaan mengenai skala operasi tersebut. Demikian pula, pihak Dewan Keamanan Nasional Filipina dan militer Filipina belum memberikan komentar. 

Dalam kunjungannya ke Filipina, Hegseth menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat terhadap perjanjian pertahanan dengan Filipina, serta menyoroti perlunya pencegahan terhadap tindakan China di Laut Cina Selatan.


Gambar satelit yang diambil oleh Maxar Technologies menunjukkan dua pesawat H-6 terbang di sebelah timur Scarborough Shoal, yang oleh China disebut "Huangyan Dao." Atol ini telah menjadi titik konflik dalam beberapa tahun terakhir, dengan kapal penjaga pantai China sering bersitegang dengan nelayan Filipina. 

Sejak merebut kendali de facto pada tahun 2012, China kerap mencoba memblokir akses nelayan Filipina ke perairan tersebut. Bulan lalu, penjaga pantai Filipina menuduh angkatan laut China melakukan manuver penerbangan berbahaya di dekat wilayah itu.


Meskipun pengadilan arbitrase internasional di Den Haag telah memutuskan pada tahun 2016 bahwa klaim China atas wilayah ini tidak memiliki dasar hukum, Beijing menolak untuk mengakui putusan tersebut. Menurut analis keamanan regional, pengerahan pesawat pengebom ini bukan suatu kebetulan, melainkan sinyal dari Beijing kepada Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan bahwa China memiliki kemampuan militer canggih. 

Peter Layton dari Griffith Asia Institute menyatakan bahwa selain menunjukkan kekuatan militer, pengerahan ini juga merupakan pesan bahwa China mampu melakukan serangan jarak jauh dalam jumlah besar.


China secara bertahap telah meningkatkan penempatan pesawat pengebom H-6 di Laut Cina Selatan sejak pendaratan pertama di landasan pacu yang diperbaiki di Kepulauan Paracel pada 2018. 

Pesawat ini, yang dikembangkan dari desain era Soviet, telah dimodernisasi dengan mesin yang lebih baik, persenjataan canggih, serta sistem navigasi yang lebih mutakhir. Beberapa varian H-6 bahkan mampu membawa rudal balistik dengan hulu ledak nuklir.


Dalam beberapa bulan terakhir, pesawat pengebom ini telah digunakan dalam latihan perang di sekitar Taiwan dan Laut Cina Selatan, dengan tujuan mempertahankan klaim kedaulatan China. Pemerintah Taiwan menolak klaim tersebut dan menegaskan bahwa hanya rakyat Taiwan yang berhak menentukan masa depan mereka.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama